Wah sudah jam 00.42 tapi belum bisa tidur juga. Akhirnya coba cari-cari acara di TV dan ketemu juga yang enak. Asyik ada MTV Live Jack Johnson! Lagunya easy listening banget plus ketambahan petikan gitarnya...whoa bisa bikin ngantuk nih. Tapi ujung-ujungnya bukan ngantuk tapi malah keinget-inget sama ARS. Kenalnya juga ga sengaja dari suka kirim-kirim message di shout-box, eh, malah kepikiran. Tapi bukan mikirin orangnya hehehe (sorry ye!) tapi kepikiran postingan-nya tentang RUU APP. Maunya sih gak ikutan mikir, bisa cape sendiri kan tapi namanya manusia yah tidak bisa lari dari sifat "curious"-nya. That's why curiosity kills the cat (wuih ga nyambung banget deh!) So, sekarang saya lagi memelototi RUU APP yang saya save dari blognya ARS (boleh kan ya??)
Hm belum baca semua sih, baru pasal 1 dan itupun baru sampe point yang ke-5. Tiba-tiba aja ini tangan jadi gatel pengen nulis. Jadinya malam ini aku buka halaman "Create Post" ku dan mulailah aku menekan huruf-huruf di depanku ini.
Teman-teman, saya bukannya mau mengajak berdebat atau apa, ini hanya sekedar bedah RUU APP (nah, itu kali yah istilah yang cocok). Dan ternyata sense of 3rd debater saya ternyata masih ada (hi guys, how's the debating society doing?) Ok, dari point satu perihal definisi Pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika. Hm, kalau kayak gini di lomba debat pasti udah dicecar berbagai "rebuttal", seperti: sampai sejauh mana suatu perilaku dikatakan eksploitasi seksual? apakah memepertontonkan bagian tubuh? yang mana? apa batasannya? apa memperlihatkan paha sudah dianggap pornografi? atau bagian punggung wanita yang tampak polos? Nah, kalu begitu, gimana dong dengan iklan sabun mandi?
Lalu point ke-2: Pornoaksi adalah perbuatan mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika di muka umum. Ya, lagi-lagi eksploitasi seksual...apa batasannya? bagaimana kalo kayak di mall-mall, banyak abg cewek yang pake celana hipster (a la masa kini) dan trus tanpa sengaja (apa disengaja??) celana dalamnya keliatan? Hayo bagaimana? Atau waktu jalan di jalan raya mau nyebarang dan lagi-lagi tanpa sengaja rok kita kena angin dan tersingkap di depan semua pemakai jalan raya...whoa!! bagaiamana? Hm, apa gadis-gadis desa di Ubud, Bali, sudah tahu mengenai RUU APP ini? Wah harus ada yang kasih tahu kalau sekarang mereka tidak boleh lagi sembarangan keluar bertelanjang dada!
Point ke-3: Media massa cetak adalah alat atau sarana penyampaian informasi dan pesanpesan secara visual kepada masyarakat luas berupa barang-barang cetakan massal antara lain buku, surat kabar, majalah, dan tabloid. Hanya ada satu komentar bagi rekan-rekan media cetak: "telur telur ulet ulet kepompong kupu kupu, kasihan deh lu!" Lalu bagaimana nasib Mbak Fira Basuki? atau Mbak Dee? Apalagi Mbak Djenar Maesa? Dan rekan-rekan novelis lainnya? Berarti di karya-karya kalian tidak boleh lagi ada kata-kata yang berbau "eksploitasi seksual"?
Dan point ke-4: Media massa elektronik adalah alat atau sarana penyampaian informasi dan pesanpesan secara audio dan/atau visual kepada masyarakat luas antara lain berupa radio, televisi, film, dan yang dipersamakan dengan film. Ya, lagi-lagi, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, BATASAN!!! Bagaimana kalau salah satu stasiun TV kita sedang meliput acara dari desa ke desa? Lalu mereka mengambil gambar beberapa anak desa yang sedang berenang di kali, telanjang bulat??!! So?? How?? Apa kabar Hard Rock FM Surabaya? Apa kabar Meti dan Ifan? Sudah lama ga denger suara kalian di pagi hari jadi kangen juga. Hm, kalian pasti terkekang ya...hehehe sekarang ga boleh ngomong jorok lagi deh! Gimana kalau pake sensor suara aja, menciptakan alat pendeteksi kata kata yang lagi-lagi berbau "eksploitasi seksual". Jadi kalau pas kita lupa kontrol, itu alat dengan otomatis mengontrol suara kita dengan bunyi-bunyian nan indah hehehe. Boleh kan idenya?
Lalu point ke-5:....zzzzzzzzzzzz....wah ternyata membedah RUU APP ini bisa lebih mujarab dari lagu ninabobok hehehehe. So, saya akan melangkahkan kaki menuju kamar tidur saya dan mulai mimpi indah, tentang apa saja yang saya inginkan. Setidaknya di dunia mimpi saya tidak ada namanya RUU APP, jadi saya boleh mimpi jorok dong hahahaha. Teman-teman, bermimpilah sebelum mimpi itu dilarang dan diatur oleh Undang-Undang! Aku bangga jadi rakyat Indonesia! Merdeka!
3 comments:
Duhh...jadi enak, baru kenal udah dirindukan. xixixi.. ^_^
Wah.. tentang RUU APP ini, memang panjang debatnya. Yang jelas, aturannya tuh sangat merugikan kaum wanita. Semua ditinjau dari kesalahan wanita. Kalau wanita diperkosa, yang salah si wanita karena pakai baju seksi. Sementara si prianya ga disalahin, kan kacau? Dah jelas2 si pria yang otak dan kelakuannya kotor, wanita yang disalahin. Ga fair banget..
Aku sih ga setuju kalau RUU ini diberlakukan. Pasal2nya sangat2 aneh.. Semua serba ga jelas. Kebayang ga penari Bali harus pakai baju ketutup semua, mana seninya? hehe.. kacau deh pokoe..
Für ARS:
hehehe sering-sering ya buat orang rindu, kan bagus tuh!
Für Mba Tina:
emang deh semua-semua merugikan kaum wanita! Perasaan Indonesia bukannya makin maju aja cara berpikirnya tapi malah makin terbelakang! Belum lagi peraturan kawin campur huah...repot!
Post a Comment