Wednesday, 29 March 2006

Regensburg


Hari Senin kemarin saya, Steffen, Katrin, Robert dan Eric, jalan-jalan ke Regensburg. Kebetulan Katrin, adiknya Steffen, juga libur hari itu. Rencananya memang saya dan Steffen nganterin dia beli kereta dorong baru buat Eric dan sekalian ke Altstadt (Old City) di Regensburg. Berangkatnya sih cuacanya cerah banget bahkan di mobil kita sempat kepanasan dan buka jendela. Hm udaranya segar! Perhentian pertama kita adalah sebuah pusat mebel yang cukup besar. Setelah menimbang-nimbang dan berbingung-bingung ria, akhirnya Eric dapet kereta dorong baru warna biru.

Cuaca pun mendadak mendung dan awanpun mulai berubah warna. Kita semua berharap semoga tidak hujan karena kita memang mau jalan-jalan keliling kota. Tapi yang namanya alam kita juga tidak bisa apa-apa. Dalam perjalanan menuju ke Altstadt hujan mulai turun rintik-rintik bahkan sampai kita parkir pun masih tetap hujan. Apa boleh buat, hujan boleh turun tapi yang namanya jalan-jalan tetep dong! Untung aja hujannya gak deres-deres amat jadi gak sampai basah kuyup. Eric pun menikmati kereta dorong barunya.

Kita pun asyik berkeliling kota. It's a nice town dan banyak bangunan yang indah. Disana ada Cathedral of St. Peter yang bangunannya tua banget. Arsitekturnya mencerminkan gaya Gothic asli Jerman yang dibangun tahun 1274-1520 diatas peninggalan gereja Romanesque.
Regensburg Cathedral (Dom St. Peter):
The city's Gothic Cathedral of St. Peter was built from 1274-1520 on the site of a large Romanesque church, some portions of which are integrated into the current structure. The spires and upper portions of the towers are 19th Century additions.
Sejarah kota inipun cukup menarik. Pernah menjadi ibukota Bavaria dan juga merupakan kota yang menarik perhatian turis karena sisa-sisa peninggalan kerajaan Romanya. Disini banyak gang-gang kecil seperti di Itali (padahal belum pernah ke Itali hehehe). Ada juga jembatan Steinerne (Steinerne Brücke) yang dibangun tahun 1135-1146. Jembatan ini merupakan jalur perdagangan Eropa Utara dan Venesia di jaman itu, dan dibawah jembatan ini mengalir deras sungai Danube.

Disini kita juga banyak buat foto. Walaupun hujan tapi kota ini tetap kelihatan cantik. Kita pun sempat makan siang di depan Katedral St. Peter dan minum kopi di pinggir sungai Danube yang terkenal itu. Matahari perlahan mulai muncul dan udarapun jadi sedikit hangat. Eric pun mulai rewel, mungkin karena kecapean jalan dan akhirnya kitapun memutuskan untuk pulang. It was a very nice day. Für Katrin und Robert: "Danke für den schönen Tag!"

Friday, 24 March 2006

Nice Tunes!

These past 2 days I've been listening to this music from Katie Melua called Nine Million Bicycles. It's a very easy listening tunes that makes you enjoy the day. I just love it, the music, the lyrics, and the video.

Das Einstein-Rätsel

Semalam, saya dan Steffen tiba-tiba menemukan sebuah teka-teki yang cukup seru. Gara-garanya Steffen lagi asyik bongkar file lamanya di komputer, eh ternyata dia menemukan riddle ini. Dia bilang waktu itu dia menghabiskan 2 jam untuk mencoba menyelasaikan riddle ini tapi belum ketemu juga jawabannya. Akhirnya kita coba dan dalam waktu yang cukup singkat kita bisa menyelesaikannya. Hm, what a team work! Ini saya kasih versi Jermannya dan juga versi Inggrisnya. Ya, itung-itung sambil belajar bahasa kan. Teman-teman boleh coba dan kalau suda tahu jawabannya boleh kasih tahu saya hehehe. Well, let's see who's the first can solve it!

Einstein verfaßte diese Rätsel im letzten Jahrhundert. Er behauptete, 98% der Weltbevölkerung seien nicht in der Lage, es zu lösen. Es gibt keinen Trick bei diesem Rätsel, nur pure Logik.

Aufgabenstellung:

1.Es gibt fünf Häuser mit je einer anderen Farbe.
2.In jedem Haus wohnt eine Person einer anderen Nationalität
3.Jeder Hausbewohner bevorzugt ein bestimmtes Getränk, raucht eine bestimmte Zigarettenmarke und hält ein bestimmtes Haustier.
4.Keine der fünf Personen trinkt das gleiche Getränk, raucht die gleichen Zigaretten oder hält das gleiche Tier wie einer seiner Nachbarn.

Frage: Wem gehört der Fisch?

Ihre Hinweise:
Der Brite lebt im roten Haus
Der Schwede hält einen Hund
Der Däne trinkt gerne Tee
Das grüne Haus steht links vom weißen Haus
Der Besitzer des grünen Hauses trinkt Kaffee
Die Person, die Pall Mall raucht, hält einen Vogel
Der Mann, der im mittleren Haus wohnt, trinkt Milch
Der Besitzer des gelben Hauses raucht Dunhill
Der Norweger wohnt im ersten Haus
Der Marlboro-Raucher wohnt neben dem, der eine Katze hält
Der Mann, der ein Pferd hält, wohnt neben dem, der Dunhill raucht
Der Winfield-Raucher trinkt gerne Bier
Der Norweger wohnt neben dem blauen Haus
Der Deutsche raucht Rothmans
Der Marlboro-Raucher hat einen Nachbarn, der Wasser trinkt
------------------------------------------------------------------------------------------
Einstein's riddle - Who has the Fish?

Einstein wrote this riddle last century and said that 98% of the world’s population would not be able to solve it.

1.There are 5 houses that are each a different colour.
2.There is a person of a different nationality in each house.
3.The 5 owners drink a certain drink. They each smoke a certain brand of cigarettes and also have a certain pet.
4.No owner has the same pet, smokes the same brand of cigarettes nor drinks the same drink.

Question : Who has the fish?


CLUES
The British man lives in the red house.
The Swedish man has a dog for a pet.
The Danish man drinks tea.
The green house is to the left of the white house.
The owner of the green house drinks coffee.
The person that smokes Pall Mall has a bird.
The person that lives in the middle house drinks milk.
The owner of the yellow house smokes Dunhill.
The Norwegian lives in the first house.
The person that smokes Marlboro, lives next to the one that has a cat.
The person that has a horse lives next to the one that smokes Dunhill.
The one that smokes Windfield drinks beer.
The Norwegian lives next to a blue house.
The German smokes Rothmans.
The person that smokes Marlboro, has a neighbour that drinks water.

GOOD LUCK!!!

Thursday, 23 March 2006

:Mu

belum meninggalkan dirimu saja aku sudah rindu
bagaimana mungkin aku harus jalani hidupku tanpamu?

Silence is Gold or Golden?

Lagi-lagi gara-gara ARS. Memang mahluk ini benar-benar "inspirational" (deh sampe segitunya!). Berawal dari sekedar berkunjung ke tempatnya ARS, dan posting comment. Loh kok ya ketemu tulisan silence is gold. ARS, kayaknya awalnya kamu nullis "silence is golden" kan? Trus kamu ganti jadi "silence is gold"? Akhirnya sayapun penasaran. Kalau mengikuti insting guru saya sih yang bener harusnya golden, tapi saya sendiri tidak yakin (maklum setahun tidak mengajar hehehe).

Dan saya pun sibuk browsing sana sini sekedar mencari bukti-bukti kuat (kalau belajar hukum harus begitu kan? pernyataan harus didukung oleh bukti yang kuat). So, saya menemukan 2 macam kalimat. Satu dalam "old phrase" yang bunyinya: speech is silver, silence is gold dan yang kedua saya kutip dari lagu lamanya Frankie Valli yang judulnya silence is golden. Cukup lama cari kesana kesini akhirnya saya memutuskan untuk meng-copy dan saya paste ke kolom commentnya ARS. That's it, kesimpulannya: gold itu merupakan kata benda (Noun) dan golden itu merupakan kata sifat (Adjective), dan sebenarnya keduanya itu benar penggunaannya. Masalahnya hanya pada pengertiannya saja.

Malamnya saya membantu Steffen mengerjakan tugas kursus bahasa inggrisnya, dan lagi-lagi saya ketemu "phrase" yang sama tapi yang ini bukan gold melainkan golden. Nah loh! Gimana coba? Gila aja kan kalau saya sudah dengan mantap dan pedenya memberikan informasi ke ARS dan eh ternyata salah hahahaha. Sempat juga saya dan Steffen berargumen dan hampir terjadi perang dunia ke 3 hanya gara-gara ini (anak ini emang sok tahu banget deh tapi saya juga hehehehe, udah sok tahu salah lagi!). Akhirnya kita sepakat untuk tanya ke guru kursusnya Steffen via email. Saya sih setuju aja, la wong gurunya itu native speaker dari UK sono, so kebenarannya pasti amat sangat terjamin. Dan pertanyaan via email ini langsung mendapat respon yang sangat positif. Akhirnya rasa penasaran saya pun terjawab.

Well, yang betul dalam "phrase" adalah penggunaan golden, jadi harus dalam Adjective. Tapi pada umumnya memang penggunaannya sekarang ini disalahgunakan bahkan oleh para native speaker yang usianya muda. So it's good to know about it. Ya, kita sendiri kan juga tahu bagaimana penggunaan Bahasa Inggris sekarang kacau balau dengan penggunaan bahasa "slank" kaum mudanya. Sedangkan dalam kalimat penggunaannya lebih mudah lagi, misalnya kalimat: I have a golden watch dan My watch is made of gold. Dalam kalimat pertama kata golden berlaku sebagai Adjective yang menerangkan kata benda dan pada kalimat kedua gold berlaku sebagai kata benda (Noun).

Ya, semoga informasi ini berguna juga buat teman-teman yang selalu mau belajar. Toh itu tidak ada salahnya kan. Hehehehe tenyata dari penasaran ada bagusnya juga ya!? Oh satu lagi, sekedar informasi kalau kata information dalam Bahasa Inggris itu tidak pernah ada bentul plural (jamak)-nya. Jadi kalau teman-teman membuat kalimat: saya memiliki banyak informasi maka translation yang benar adalah: I have a lot of information (selalu tanpa huruf "s" dibelakang), dan dalam kalimat there is infomation, harus selalu dengan "is" dan bukan "are" meskipun menunjukkan banyak informasi. Kadang-kadang kita sering membuat kesalahan dalam hal ini, begitupun dengan saya. Sekali lagi semoga informasi ini berguna. And don't stop learning something, guyz!

Hit the Ground


I'm tired of living,
all these white and holy things
The light is too bright,
I assume it's too much for me
I can't take it anymore.
and I can't find You here

I might not remember,
when I saw You,
the Dark that blinded me
Again I assume,
it was when the sun went down,
and You stabbed me in my loneliness

I want to go to the depth of the earth,
I want to feel the inferno,
I don't care,
I want to be always with You

And today,
I will fall,
I will hit the ground,
to see You once again,
this time for forever

Wednesday, 22 March 2006

Daging Masak Paprika

Image hosting by PhotobucketSebenarnya menu ini sudah amat sangat umum. Tapi saya punya variasi sendiri hasil dari coba-coba. Teman-teman tidak perlu khawatir karena resep ini sudah terbukti kelezatannya. Caranya mudah dan bahan-bahannya gampang didapat.




Bahan:
Daging Sapi (potong tipis kotak-kotak)
½ bh Bawang Bombai (potong panjang-panjang)
1 bh Paprika (potong ukuran dadu)
6 bh Jamur kancing/Champignon (bisa 1/2 kaleng kalau jamurnya kecil-kecil)
2 bh Tomat (potong jadi 4 bagian)
1 sdm Saus tiram
1 sdm Saus Inggris
1 sdm Saus Tomat
1 sdm Susu Cair
1 sdm Kecap asin (sesuai selera)
1 gelas kecil air
½ sdt maizena
1 sdm Margarin

Cara:
1.Rebus Daging Sapi yang sudah dipotong-potong dengan api sedang sampai daging empuk, tambahkan garam agar lebih gurih. Setelah itu tiriskan
2.Panaskan margarin dan tumis bawang bombai hingga layu. Masukkan tomat dan daging sapi. Tumis hingga daging berubah warna
3.Masukkan paprika dan jamur kancing
4.Kemudian satu persatu masukkan saus tiram, saus inggris, dan saus tomat. Aduk hingga rata.
5.Masukkan susu cair, kecap asin, dan air. Aduk hingga rata. Jika ingin lebih berkuah bisa tambahkan air 1 gelas lagi
6.Masukkan maizena dan aduk perlahan-lahan hingga saus mengental. Cicipi dan jika ingin lebih asin bisa tambahkan kecap asin
7.Daging masak paprika pun siap dihidangkan besama dengan nasi hangat

Gampang banget kan? Persiapannya juga terbilang cepat, mungkin hanya butuh waktu agak lama untuk masak dagingnya hingga empuk. Silahkan teman-teman coba dan bervariasi sendiri juga tidak ada salahnya. Happy Cooking!

Monday, 20 March 2006

Celaka Tiga Belas

Wah sudah jam 00.42 tapi belum bisa tidur juga. Akhirnya coba cari-cari acara di TV dan ketemu juga yang enak. Asyik ada MTV Live Jack Johnson! Lagunya easy listening banget plus ketambahan petikan gitarnya...whoa bisa bikin ngantuk nih. Tapi ujung-ujungnya bukan ngantuk tapi malah keinget-inget sama ARS. Kenalnya juga ga sengaja dari suka kirim-kirim message di shout-box, eh, malah kepikiran. Tapi bukan mikirin orangnya hehehe (sorry ye!) tapi kepikiran postingan-nya tentang RUU APP. Maunya sih gak ikutan mikir, bisa cape sendiri kan tapi namanya manusia yah tidak bisa lari dari sifat "curious"-nya. That's why curiosity kills the cat (wuih ga nyambung banget deh!) So, sekarang saya lagi memelototi RUU APP yang saya save dari blognya ARS (boleh kan ya??)

Hm belum baca semua sih, baru pasal 1 dan itupun baru sampe point yang ke-5. Tiba-tiba aja ini tangan jadi gatel pengen nulis. Jadinya malam ini aku buka halaman "Create Post" ku dan mulailah aku menekan huruf-huruf di depanku ini.

Teman-teman, saya bukannya mau mengajak berdebat atau apa, ini hanya sekedar bedah RUU APP (nah, itu kali yah istilah yang cocok). Dan ternyata sense of 3rd debater saya ternyata masih ada (hi guys, how's the debating society doing?) Ok, dari point satu perihal definisi Pornografi adalah substansi dalam media atau alat komunikasi yang dibuat untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika. Hm, kalau kayak gini di lomba debat pasti udah dicecar berbagai "rebuttal", seperti: sampai sejauh mana suatu perilaku dikatakan eksploitasi seksual? apakah memepertontonkan bagian tubuh? yang mana? apa batasannya? apa memperlihatkan paha sudah dianggap pornografi? atau bagian punggung wanita yang tampak polos? Nah, kalu begitu, gimana dong dengan iklan sabun mandi?

Lalu point ke-2: Pornoaksi adalah perbuatan mengeksploitasi seksual, kecabulan, dan/atau erotika di muka umum. Ya, lagi-lagi eksploitasi seksual...apa batasannya? bagaimana kalo kayak di mall-mall, banyak abg cewek yang pake celana hipster (a la masa kini) dan trus tanpa sengaja (apa disengaja??) celana dalamnya keliatan? Hayo bagaimana? Atau waktu jalan di jalan raya mau nyebarang dan lagi-lagi tanpa sengaja rok kita kena angin dan tersingkap di depan semua pemakai jalan raya...whoa!! bagaiamana? Hm, apa gadis-gadis desa di Ubud, Bali, sudah tahu mengenai RUU APP ini? Wah harus ada yang kasih tahu kalau sekarang mereka tidak boleh lagi sembarangan keluar bertelanjang dada!

Point ke-3: Media massa cetak adalah alat atau sarana penyampaian informasi dan pesan­pesan secara visual kepada masyarakat luas berupa barang-barang cetakan massal antara lain buku, surat kabar, majalah, dan tabloid. Hanya ada satu komentar bagi rekan-rekan media cetak: "telur telur ulet ulet kepompong kupu kupu, kasihan deh lu!" Lalu bagaimana nasib Mbak Fira Basuki? atau Mbak Dee? Apalagi Mbak Djenar Maesa? Dan rekan-rekan novelis lainnya? Berarti di karya-karya kalian tidak boleh lagi ada kata-kata yang berbau "eksploitasi seksual"?

Dan point ke-4: Media massa elektronik adalah alat atau sarana penyampaian informasi dan pesan­pesan secara audio dan/atau visual kepada masyarakat luas antara lain berupa radio, televisi, film, dan yang dipersamakan dengan film. Ya, lagi-lagi, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu, BATASAN!!! Bagaimana kalau salah satu stasiun TV kita sedang meliput acara dari desa ke desa? Lalu mereka mengambil gambar beberapa anak desa yang sedang berenang di kali, telanjang bulat??!! So?? How?? Apa kabar Hard Rock FM Surabaya? Apa kabar Meti dan Ifan? Sudah lama ga denger suara kalian di pagi hari jadi kangen juga. Hm, kalian pasti terkekang ya...hehehe sekarang ga boleh ngomong jorok lagi deh! Gimana kalau pake sensor suara aja, menciptakan alat pendeteksi kata kata yang lagi-lagi berbau "eksploitasi seksual". Jadi kalau pas kita lupa kontrol, itu alat dengan otomatis mengontrol suara kita dengan bunyi-bunyian nan indah hehehe. Boleh kan idenya?

Lalu point ke-5:....zzzzzzzzzzzz....wah ternyata membedah RUU APP ini bisa lebih mujarab dari lagu ninabobok hehehehe. So, saya akan melangkahkan kaki menuju kamar tidur saya dan mulai mimpi indah, tentang apa saja yang saya inginkan. Setidaknya di dunia mimpi saya tidak ada namanya RUU APP, jadi saya boleh mimpi jorok dong hahahaha. Teman-teman, bermimpilah sebelum mimpi itu dilarang dan diatur oleh Undang-Undang! Aku bangga jadi rakyat Indonesia! Merdeka!

Hornbach Flohmarkt

Weekend ini saya pergi ke Flohmarkt atau bahasa Indonesianya itu Pasar Loak. Sebelumnya saya juga sempat jalan-jalan ke Flohmarkt waktu di Berlin, karena kebetulan nunggu kereta dan disitu ada Flohmarkt jadinya shopping deh. Namanya juga cewek! Tapi yang di Berlin lebih ke barang-barang antik sedangkan di Hornbach ini lebih ke barang bekas rumah tangga. Jadi kalau mau cari teflon bekas, gelas bekas, baju bekas, pokoknya semua ada di sini. Kalau kayak di Surabaya mah udah kayak di Demak. Barang-barang elektronik dari remote control, ada juga ban bekas, tang, palu, paku, setir mobil sampai alat catok rambut juga ada. Kalau saya sih seru-seru aja, karena siapa tahu kita bisa ketemu barang tua yang aneh bin ajaib.

Image hosting by PhotobucketAsyiknya lagi, hari itu udaranya cerah. Tetap dingin sih tapi karena ada matahari yang bersinar dengan panasnya maka badan juga jadi hangat. Hm perfect time for a walk! Umumnya Flohmarkt seperti ini banyak diadakan waktu Summer tapi udara dingin seperti sekarang ini tidak mematahkan semangat mereka untuk jualan. Kadang-kadang ada juga barang lama yang masih bagus sekali kondisinya. Yang jualan pun macam-macam orangnya. Ada yang tua, muda, dan satu kompi keluarga. Yang menarik banyak juga anak-anak sekitar umur 10 sampai 15 tahun yang juga jualan. Kadang mereka bawa meja kecil atau hanya pakai kain dibeber di jalan. Barang dagangan mereka berkisar antara mainan, buku, dan card playing seperti Yu Gi Oh! Menarik bukan. Memang anak-anak disini umumnya sudah pada mandiri dan mereka tidak melulu mengandalkan uang orang tua. Ya, ada juga sih yang tetap memanfaatkan uang orangtua dan biasanya memang dengan latar belakang keluarga yang kaya raya.

Image hosting by PhotobucketPuas puter-puter keliling Hornbach Flohmarkt, kita pun menyempatkan diri makan siang di kedai sosis. Hm enak dan mengenyangkan. Akhirnya kita pun mengakhiri perjalanan kita. Hasilnya? Saya sih tidak beli apa-apa tapi Steffen senang sekali karena dapet papan catur tua hanya dengan harga €3. Hm, mungkin minggu depan ada Flohmarkt lagi? Ya, hanya sekedar cuci mata juga tidak apa-apa. Kalau mau cari informasi saya harus rajin-rajin baca tabloid setempat. Asyik juga mengais-ngais barang tua dan bertanya-tanya dalam hati, kira-kira apa ya sejarah benda ini?

Kisah di Balik Kebiadaban

Masih berhubungan dengan postingan saya sebelumnya, saya cuma mau sharing ke teman-teman semua melalui tulisan teman saya, Bayu. Sebelumnya saya juga sudah tanya ke dia untuk ijin publikasinya di blog saya. Saya tidak akan salin semuanya tapi lebih ke intinya saja. Dan berikutnya merupakan tulisan dari teman saya, Bayu.

Tiga minggu yg lalu saya menerima pesanan kaos
dari para PHH ( Polisi Anti Huru Hara) sebagai
ketentuan baru dari atasan mereka yg
menginstruksikan bahwa semua desain kaos
dalaman polisi mesti V-neck. Belum usai kaos
terjahit, saya melihat dan mendengar kerusuhan
yang melibatkan aparat PHH dgn masyarakat di
Papua yg berujung pada bentrokan dahsyat. Tak
bisa dihindari banyak korban telah jatuh. Tiga org
PHH dan seorang TNI AU meninggal akibat
hantaman beton trotoar jalan di depan kampus
Cendrawasih Papua. Tersorot jelas oleh salah satu
kamera tv swasta, bagaimana beberapa orang
mahasiswa beserta masyarakat menghantamkan
sebuah beton ke kepala PHH yang jelas-jelas
pingsan dan tak berdaya. Saya yakin, hal itu telah
mematikan berjuta juta syaraf di kepala yang
mestinya terbebas dari benturan apa saja.

Nama nama mereka yg gugur, tertulis pada daftar
pemesan kaos yang rencananya minggu depan
selesai dan siap mereka kenakan untuk bertugas.
Ukuran mereka L, dan untuk membayar pesanan
tsb, gaji mereka terpaksa dipotong. Memotong gaji
org yg terbunuh? Ngga mungkin kan? Semestinya
saya bisa melihat tubuh kekar mereka
mengenakan karya Louder untuk mereka pakai
dlm bertugas.


Bisu? Bisu lah hak asasi manusia….karya abstrak
yang takkan pernah bisa membantu kita.


Ya, begitulah garis besar isinya. Memang teman saya ini punya usaha clothing sendiri yang cukup mapan, dan dia punya koneksi yang cukup kuat untuk pemesanan seragam pemerintahan sampai kepolisian. Cerita diatas merupakan sharing dari seorang teman yang secara tidak sengaja memiliki hubungan dengan para korban kerusuhan di Papua. Hanya dengan melihat nama-nama mereka pada daftar pesanan, kita sudah dapat merasakan bagaimana sedih dan marahnya kita. Suatu bentuk simpati yang terjalin dan menjadi lebih lagi dari sekedar bentuk duka cita. Dan kita hanya bisa dihadapkan pada realita kehidupan! Yab, remember one thing! They will get what they give!

Friday, 17 March 2006

Berduka Cita (Deutsch = Trauern)

Saya baru tahu berita kerusuhan di Papua pagi ini dari salah seorang teman saya. Dengan ini saya menyatakan duka cita saya yang amat mendalam akan tewasnya tiga anggota Satuan Pengendalian Masyarakat Kepolisian Daerah Papua dan satu anggota TNI Angkatan Udara. Ketiga korban adalah Brigadir Polisi Satu Arison Rahman, Brigadir Syamsudin, dan Bhayangkara Satu Daud Sulaiman. Seorang anggota TNI-AU dari Lanud Sentani, Serda Agus Supriyadi, juga tewas. Tercatat 19 polisi lainnya dan tiga warga sipil luka-luka. Diperkirakan masih ada beberapa korban sipil yang belum teridentifikasi.

Saya mengutip dari SCTV:
Kronologis kejadian dari pengamatan reporter SCTV Ruba`i Kadir, bermula dari upaya polisi membubarkan massa yang menutup akses jalan satu-satunya menuju Jayapura. Penutupan terjadi sejak kemarin untuk mendesak pemerintah menutup PT Freeport Indonesia. Tiba-tiba batu dan botol melayang ke arah polisi. Kuat dugaan, saat keributan itulah tiga polisi terbunuh.
Bukankah untuk hal itu ada jalur tersendiri dan bukan dengan cara memblokir jalan dan membunuh para aparat dengan membabi buta? Saya pun sempat melihat dari Liputan6 bagaimana "chaos" nya situasi saat itu. Apakah mereka itu benar-benar mahasiswa? Saya rasa kejadian ini bisa menjadi pukulan yang berat bagi dunia pendidikan di Indonesia. Kerusuhan yang terjadi di depan Universitas Cendrawasih dan dimana para pengunjuk rasa merupakan mahasiswa yang harusnya merupakan kaum intelektual dan pemikir!

Padahal barusan semalam saya bercerita tentang bagaimana saya dulu pernah coba apply kerja di PT Freeport ke Steffen dan salah seorang teman kita. Schorch. Kami membahas bagaimana perusahaan ini memberikan suatu mata pencaharian bagi para warga di sekitarnya. Bukankah begitu? Apakah para mahasiswa (baca= "barbarian") ini menyadari akan banyaknya pengangguran yang diakibatkan dari penutupan PT Freeport ini? Sayapun hanya orang awam yang memang tidak mengerti akan hal-hal politik yang ada di baliknya.

Dan semalam juga saya dan Steffen sama-sama melihat berita tentang kerusuhan di Paris , dan kita membicarakan bagaimana para demonstran, yang juga notabenenya pelajar, dengan brutal menyerang dan melempari para aparat kepolisian dengan batu. Tidak di Paris juga di Indonesia, apakah itu memang potret gamabaran pelajar jaman sekarang yang lebih bersifat anarkhis?? Hal ini sepertinya cukup menarik untuk ditelaah lebih dalam lagi.
Image hosting by PhotobucketImage hosting by Photobucket

Thursday, 16 March 2006

Dunia Baru

Saking nganggurnya, belakangan ini saya rajin banget browsing ke blognya teman-teman yang lain. Yah itung-itung sambil membunuh sepi, begitu. Iseng-iseng main ke tempatnya dezinfectant eh ketemu juga sama si lalat ijo ini. Ternyata ada pokok bahasan mengenai musik. Ya, semenjak saya di sini memang pengetahuan musik saya jadi agak terbelakang. Jadi kangen sama Peterpan dan Radja (padahal dulu mah kalo denger bisa langsung tutup kuping, tapi kalo denger sekarang juga...umm...tetep deh kayaknya sorry!!).

Iseng-iseng saya main ke Multiply dan cari-cari lagu. Ternyata disini kita bisa download lagu dalam bentuk MP3 dengan mudah dan cepat. Wah senangnya!!! Apa saya telat banget? Apa teman-teman sudah lama menggunakan fasilitas ini dan dari dulu menikmatinya? Wah saya benar-benar ketinggalan dong. Walhasil dari keingintahuan saya untuk mendapatkan lagu-lagu yang saya inginkan, maka saya dengan rela mendaftarkan diri dan sayapun memiliki dunia baru . Tapi kayaknya saya masih tetap setia kok sama si Bluey kesayangan saya ini. Teman-teman lagi nyari lagu-lagu asyik buat di-download?? Silakan coba ke Multiply.

Tuesday, 14 March 2006

Kartoffelbrei (bubur kentang) mit Omelett und Gurkensalat

Resep ini dibagi menjadi 3 macam: Omelett, Kentang, dan Gurkensalat.

Bahan:
4 btr Telur
1 bh Bawang Bombai, potong kecil-kecil
50 gr Speck (Bacon), potong dadu kecil-kecil
8 bh Kentang, dikupas dan dipotong jadi 3 bagian
Dill secukupnya
Susu cair
3 bh Gurken (Timun)
Garam, Gula, Merica, Cuka, Butter secukupnya

Cara:
1. Siapkan kentang dan rebus dengan 2 sendok makan garam selama 20 menit.
2. Selama menunggu kentang matang, tumis bawang bombai dengan butter secukupnya sampai kecoklatan
3. Masukkan Speck dan tumis terus hingga daging berubah warna. Tambahkan garam dan merica sesuai selera
3. Angkat dan taruh di piring
4. Bila kentang sudah matang (lembek), tiriskan airnya dan lembutkan. Tambahkan susu cair dan aduk terus hingga lembut.
5. Masukkan setengah dari daging yang sudah ditumis kedalamnya dan aduk. dan tambahkan sedikit butter dan merica untuk menambah rasa. Kentang pun siap dihidangkan.
4. Untuk Omelett, kocok telur, tambahkan susu cair sedikit dan masukkan daging yang telah ditumis tadi dan goreng hingga matang. Siap dihidangkan
5. Untuk Gurkensalat, parut timun, tambahkan sedikit cuka, gula, garam, dan sedikit Dill. Siap dihidangkan.

Notes: kalau dalam Indonesian Food sih, Gurkel Salat hampir serupa dengan Acar, jadi boleh saja divariasikan. Selamat mencoba! And for Sylvia, thx for the menu's name!
Image hosting by Photobucket

Dinner

Semenjak saya di Jerman, kemampuan memasak saya lumayan terasah. Kalau kata emak di kampung sono sih kayak gini mah udah siap dikawinin hehehe. Well, berhubung disini semua-semuanya kudu sendiri jadi mau tidak mau harus mau begitu! Baguslah...jadi lebih bisa mandiri. Ceritanya sih dari Indonesia saya juga sudah menyiapkan berbagai resep makanan yang gampang-gampang saja dan hampir semuanya sudah dipraktekkan. Memang sih bisa saja makan diluar tapi kalau bisa masak sendiri lumayan menghemat ongkos hidup. Jadilah akhirnya saya rajin browsing buat cari-cari resep yang mudah diterapkan. Teman-teman juga bisa kok lihat resep-resepnya, beberapa "page"-nya sudah saya link di blog ini.

Setiap hari pun saya mikir, kira-kira malam ini mau makan apa ya? Iya memang mikirnya cuma "dinner" saja karena kan sarapan dan makan siang otomatis diluar, itupun kalo ingat *smile*. Berhubung juga kalau buat makan malam kan mikirnya juga harus berdua, yang saya suka dan Steffen juga bisa makan. Well, kalau saya sih "omnivora" sejati tapi kalau Steffen rada-rada rewel dan gawatnya "bule" satu ini sama sekali tidak suka keju padahal saya suka sekali *ihik* *ihik*. Rutinitas setiap hari adalah merundingkan menu untuk makan malam. Dan dari hari Sabtu memang Steffen sudah berjanji untuk masak hari Senin, dan kita pun sudah belanja bahan-bahannya.

Iya, semalam akhirnya dia masak, tapi ternyata dia belum pernah masak makanan ini sebelumnya, so diapun menelpon mamanya dan menanyakan cara-caranya dan ternyata kita masih kurang 2 bahan penting yaitu "Speck" dan "Dill". Kalau "Speck" itu hampir sama dengan "Bacon", yaitu daging babi yang ada lemaknya dan umumnya diasap. Kalau "Dill" itu merupak daun kecil-kecil yang bisa dikategorikan sebagai rempah-rempah, ya seperti "Thyme", "Basil", dan "Oregano". Diapun cepat-cepat pergi belanja sebelum tutup. Iya. disini supermarket yang besar tutup jam 8 malam dan kalu toko kecilnya dari sore sudah tutup. Kalau Sabtu buka setengah hari dan Minggu tutup!

Saya biarkan dia berjuang di dapur untuk menyiapkan makan malam hari itu. Oh, saya hanya membantu mengupas kentang dan ketimun ("Gurkel"). By the way, disini saya juga jadi lebih mahir mengupas kentang, maklumlah itu merupakan makanan sehari-hari. Meskipun dapur berubah jadi kapal pecah tapi akhirnya makan malam pun siap. Dan rasanya pun enak sekali, dan saya pun masih selamat sehat walafiat (*smile* mumpung yang diceritain gak ngerti sama sekali). Resepnya saya akan share ke teman-teman jadi teman-teman bisa coba.

Boleh lah kalau setiap hari dimasakin, biar rasanya tidak seenak masakan di kampung tapi yang penting kan niat tulusnya. Betul tidak?

Monday, 13 March 2006

Asal Iseng

What Your Face Says

At first glance, people see you as down to earth and reliable.

Overall, your true self is moody and dynamic.

With friends, you seem thoughtful and interested in ideas.

In love, you seem mysterious and interesting.

In stressful situations, you seem cheerful and optimistic.

Saya menemukan tempat untuk sekedar iseng. Dan inilah hasil dari ke-isengan saya tadi. Well, somehow it's fun. Tapi sayapun tidak yakin apa hasilnya cukup akurat atau teman-teman berniat mencoba sendiri?

Friday, 10 March 2006

What I Miss

These pictures are definetely what I miss lately, inspite of my lovely family and friends for sure! The food is called "Empal Bakwan Penyet" original made by Bu Kris and also the drink is called "Teh Tarik". It's a mix of tea and milk. And the kids are my cute neighbours: Lia, Sultan, and Alisa (from the eldest to the youngest). How are you all there?

Puding

Sepertinya, topik bahasan kali ini berhubungan dengan sebelumnya. Iya karena memang saya lagi pengen banget makan puding. Gara-garanya weekend kemarin saya dan Steffen berkunjung ke rumah adik perempuannya dan selama saya disana, saya disuguhi puding coklat hmm enak sekali. Maklumlah, Katrin (itu nama adik perempuannya) punya anak kecil, namanya Eric. Sayapun ketagihan puding dan jadinya 'nyandu' (sepertinya istilah ini negatif banget ya?). Tapi kalo cuma kecanduan puding kayaknya tidak ada masalah deh. Akibatnya, begitu kembali ke kota tercinta, Ingolstadt, sayapun langsung mencari puding, tapi apa mau di beberapa toko kecil yang saya kunjungi, saya tidak menemukannya. Perjuangan untuk sebuah puding pun saya sudah ceritakan ke teman-teman. Iya, sampai saya harus jalan dan berkeringat di musim dingin ini (by the way, kalo jalan ke tengah kota sih tiap hari harus, pulang pergi ke tempat kursus kira-kira 20 menit jalan kaki).

Sayapun akhirnya cerita ke Steffen kalo belakangan ini saya lagi pengen banget makan puding dan sudah saya cari-cari tapi belum ketemu. Saran dia saya harus ke supermarket (istilah supermarket disini berarti memang toko yang besar, super=besar dan market=toko). Tapi, teman-teman, supermarket disini ga ada apa-apanya sama Giant hehehe. Kira-kira se-Alfa Ahmad Yani gitu deh. So back to puding! Demi puding saya memang harus jalan lebih jauh lagi. Worthed? Ya iyalah, maka kemarin pun saya sudah meniatkan tekad bulat-bulat sepulang kursus saya langsung ke supermarket ini untuk mendapatkan puding yang saya impikan. Tapi apa yang terjadi? Dalam perjalanan pulang turunlah hujan. Bisa teman-teman bayangkan, sudah udara dingin eh hujan pula. Sungguh tidak nyaman. Maka sayapun mengurungkan niat untuk berjalan lebih jauh lagi, maunya langsung pulang dan mandi air hangat hmm enak sekali.

Image hosting by PhotobucketSedikit kecewa?? Ya... Setelah berhangat-hangat ria di pancuran, saya berdiri di depan jendela dapur, menghangatkan diri di depan pemanas (disini mereka menyebutnya Heizung), melihat hujan dan lagi-lagi membayangkan saat itu sedang enak-enaknya menikmati puding coklat nyam nyam. Saya pun langsung sms Steffen dan bilang kalau saya tidak jadi pergi ke supermarket untuk beli puding karena hujan (oh iya, ini hujan pertama loh, tandanya sebentar lagi mau Spring). Saya coba untuk menyibukkan diri saya dalam buku-buku tentang Grammar bahasa Jerman (ya ampun sampai segitunya). Tanpa terasa hari sudah sore, hujan pun sudah berhenti. Mau pergi sekarang ke supermarket buat beli puding? hmmm kayaknya juga sudah males, mungkin besok. Tapi apa yang terjadi?? Steffen datang sepulang dari kerja...dan dia membawa banyak puding dan sekotak coklat Ferrero. Huah senangnya!!! (hmm jadi makin cinta deh ehem ehem love is in the air!) Dia bilang dia tidak tahu mana yang saya suka jadi dia beli 3 macam dan masing-masing 4 buah (banyak banget!!) Terus dia bilang: "Well, let's see that you'll only eat pudings for the whole month". Dan sayapun langsung bilang: "No no no...just give me couple days and youl'll see hehehehe". *nyam nyam eating puding and writing the posting is the best thing* Jadilah kunikmati hidupku dengan puding di sisiku huah...nikmatnya!!!

PS: ini Eric, keponakannya Steffen. Lucu banget ya??!! Memang image-nya kekecilan, kalau mau lebih jelas bisa mampir ke Gallery saya dan lihat lengkap fotonya di directory "weekend". Harusnya dia sudah bisa ngomong tapi sementara kata favoritnya cuma "mama" dan "alle" (a.k.a habis). Dan dia suka sekali membuat suara-suara lucu seperti "oaa" dan "hmmm". Kalau di depan tv langsung aja dia ambil video, menyalakan playernya sendiri dan duduk manis nonton film kesukaannya "die Biene Maja" (kartun lawas Jerman tantang lebah madu bernama Maya). He is very adorable!!!

Wednesday, 8 March 2006

Keringat

Jangan salah sangka, bisa juga kok keringetan walaupun udara dingin. Barusan saja saya pulang belanja dari tengah kota. Jaraknya ya kalau jalan kaki kira-kira sekitar 15 sampai 20 menit. Tapi jalan cepet yah, bukan sekedar jalan santai. Yah kalaupun mau jalan santai boleh tp akan memakan waktu sekitar 30-45 menit. Itupun kalau berhasil sampai ke tujuan atau kemungkinan terburuk sudah mati beku duluan. Iya memang kita harus jalan cepat untuk melawan udara dingin dan angin yang sesekali berhembus...brrrrr... Seperti hari ini, meskipun matahari bersinar terang dan menyilaukan tapi tetap aja dingin. Ya namanya juga musim dingin. Mungkin karen jalan cepat itu tadi, makanya saya bisa berkeringat. Ingat waktu jaman kita sekolah? Ada olahraga namanya jalan cepat, iya yang harus menggerakkan pinggul kekiri dan kekanan. Hampir seperti itu, jalan saya tapi minus goyangan tentunya. Jangan sampai teman-teman membayangkan saya bergoyang-goyang seperti itu di tengah jalan.

Keringatnya sih tidak bisa langsung dirasakan. Tidak seperti di Indonesia, begitu jalan, keringat langsung bercucuran. Kalau disini, waktu jalan ya tetap saja kedinginan. Tapi begitu sampai di rumah, keringat langsung bercucuran. Sewaktu jalan, kalau kedua tangan masih bebas berkeliaran ya biasanya langsung saya masukkan kekedua saku jaket saya. Mungkin karena jaket yang tebal juga dan baju yang berlapis-lapis tanpa terasa badan kita terasa hangat dan akhirnya berkeringat. Tapi hari ini saya habis belanja jadi ya satu tangan saya terpaksa harus berdingin-dingin ria. Belanjaan saya cukup berat. Saya beli satu pak tissue roll, satu pak karton telur, beberapa bacon, salami, sosis, roti, daging cincang, dan paprika. Maunya sih beli puding coklat hmmm jadi terbayang-bayang sekarang nulis postingan sambil makan puding nyam nyam, tapi sepertinya di tempat saya belanja tidak menjual segala jenis puding. Harus cari di toko yang lebih besar. Tempatnya lebih jauh, ya kira-kira sekitar 30 menit jalan kaki. Sepertinya memang harus kesana biar bisa makan puding dan juga bisa berkeringat lebih banyak lagi. Sehat kan?

Review - Music


Artist : Nickelback
Song : Far Away
Album : All the Right Reasons


Nice video!!! It reminds us some of the documentaries movies during September 11 bombing at WTC, where all these firemen became the subject of attention. or almost similar as the movie 'Ladder 49'. But somehow the video 'clicks' the song so well. For me the video has already played a very good role in arousing audiences' sense of melancholy. But overall, the song is good plus the very romantic lyrics: "Stop breathing if I don't see you anymore". But if it's compared with the other Nickelback's songs, such as 'How You Remind Me', somehow 'Far Away' sounds too melancholy for Nickelback's listeners. Or you can try to listen to some of Nickelback's songs from OST, such as: 'Hero' (OST Spiderman) or 'Learn the Hard Way' (OST Daredevil), so after that you'll find out what's actually missing from the song, but it still has the 'touch' of Nickelback with the great unique voice of Chad Kroeger. Well, you can just tell that it's Nickelback once you hear it in the radio from the voice.

As the first single, 'Far Away' might be the perfect starter for the public. Now, Nickelback has released the video for their second single, 'Savin Me' and we can't just wait to see it. Me, myself, really loves this Canadian band because of the great songs they have and not forgetting the charm of the vocalists :o) Two thumbs up!!! I hope you enjoy the song too and sing along, my fellaz!



Lyrics:
This time, This place
Misused, Mistakes
Too long, Too late
Who was I to make you wait
Just one chance
Just one breath
Just in case there’s just one left
‘Cause you know,
you know, you know

That I love you
I have loved you all along
And I miss you
Been far away for far too long
I keep dreaming you’ll be with me
and you’ll never go
Stop breathing if
I don’t see you anymore

On my knees, I’ll ask
Last chance for one last dance
‘Cause with you, I’d withstand
All of hell to hold your hand
I’d give it all
I’d give for us
Give anything but I won’t give up
‘Cause you know,
you know, you know

That I love you
I have loved you all along
And I miss you
Been far away for far too long
I keep dreaming you’ll be with me
and you’ll never go
Stop breathing if
I don’t see you anymore

So far away
Been far away for far too long
So far away
Been far away for far too long
But you know, you know, you know

I wanted
I wanted you to stay
‘Cause I needed
I need to hear you say
That I love you
I have loved you all along
And I forgive you
For being away for far too long
So keep breathing
‘Cause I’m not leaving
Hold on to me and
never let me go

Tuesday, 7 March 2006

Memang jalan yang kita pilih ini tidak mudah,
dari awalpun aku sudah tegaskan padamu,
dan dari awal pula aku sudah ingin menyerah.

Tapi seringkali kamu kuatkan aku kembali,
kala kau ganggam tanganku dan kau bisikkan:
"Kita bisa jalani semuanya bersama, dan satu hal
aku tidak akan menyerah dan kamupun juga harus begitu".

Semuanya tak semudah kata-kata yang keluar dari mulutmu,
atau tak semudah genggaman erat tanganmu di jari jemariku
dan aku slalu berpikir bahwa segala perbedaan kita
tak akan semudah itu kita jembatani.

Apa memang harus seperti itu?
harus kuat dan kenyataan bahwa aku bisa kuat
jika semua kita jalani bersama?
Jika dirimu selalu ada disampingku?
Maka aku tidak akan mudah menyerah?
Lalu bagaimana bila kita saling berjauhan?
Berbatas benua, samudra dan cakrawala?

Nasi Bungkus


Ya...ya...ya, sudah jauh-jauh mengarungi gunung dan lautan eh ujung-ujungnya kangen sama nasi bungkus. Gara-garanya baca majalah tentang Indonesia dan di situ ada foto beberapa anak sekolah sedang asyik nongkrong di pinggir jalan dan makan nasi bungkus. Hua...mau dong...apa aja deh, Nasi Campur, Nasi Krengsengan, Nasi Pecel, pokoknya ga nolak. Hm, kayaknya emang deh ya seenak-enaknya sosis dan keju di negara ini lebih enak gado-gado dari negeri sendiri hehehehe. Adakah teman-temanku yang berbaik hati untuk mengirimkannya padaku? Pasti nanti rantangnya aku kembalikan, so jangan khawatir hehehe. Nyam nyam nyam, ngebayangin makan nasi bungkus jadi bikin tambah kangen sama Indonesia. Oh negaraku tercinta, berlimpah ruah makanan. Benar-benar surga dunia!!!

Monday, 6 March 2006

Family

Family isn't about whose blood you have. It's about who you care about.

Trey Parker and Matt Stone, South Park, Ike's Wee Wee, 1998

Wednesday, 1 March 2006

The Nicest Place on Earth

Shamrock - Irish Pub

In spite of all the horrors I had on my way to Berlin, I have found the nicest place on earth. I went here twice with Steffen and Scorch (a nice big guy who works at Audi). This pub played great musics and the last saturday, there was a live music. In this pub, everyone speaks English, although you may find some Germans but mostly they speak English. That's a relief for me since I can't speak good German. From my experience, all the people was nice and friendly. Noone looked at you like you're an Alien coming out of the middle of nowhere. In this small nice rooms I find life and so much fun!!! Some beers and music are definetely a freshment throughtout all the prejudices and negative thinkings. I don't care of anything cos I just want to have fun. Oh, and this pub has a cute waiter too. I would love to come to this place every weekends , just to feel again all the nice things in life and to feel again that we can actually kill and burry all things such as: prejudices, negativity, racism, discrimination, and breath as a normal human being. I want to feel life. I want to be the same as everyone of you!

Shamrock

~untitled~

"Ama me fideliter! Fidem meam noto: De corde totaliter Etex mente tota, Sum presentialiter Absens in remota."

>>"Love me faithfully! See how I am faithful: With all my heart/And all my soul/I am with you/Though I am far away." Carmina Burana, "Omnia Sol Temperat"