Hari Senin kemarin saya, Steffen, Katrin, Robert dan Eric, jalan-jalan ke Regensburg. Kebetulan Katrin, adiknya Steffen, juga libur hari itu. Rencananya memang saya dan Steffen nganterin dia beli kereta dorong baru buat Eric dan sekalian ke Altstadt (Old City) di Regensburg. Berangkatnya sih cuacanya cerah banget bahkan di mobil kita sempat kepanasan dan buka jendela. Hm udaranya segar! Perhentian pertama kita adalah sebuah pusat mebel yang cukup besar. Setelah menimbang-nimbang dan berbingung-bingung ria, akhirnya Eric dapet kereta dorong baru warna biru.
Cuaca pun mendadak mendung dan awanpun mulai berubah warna. Kita semua berharap semoga tidak hujan karena kita memang mau jalan-jalan keliling kota. Tapi yang namanya alam kita juga tidak bisa apa-apa. Dalam perjalanan menuju ke Altstadt hujan mulai turun rintik-rintik bahkan sampai kita parkir pun masih tetap hujan. Apa boleh buat, hujan boleh turun tapi yang namanya jalan-jalan tetep dong! Untung aja hujannya gak deres-deres amat jadi gak sampai basah kuyup. Eric pun menikmati kereta dorong barunya.
Kita pun asyik berkeliling kota. It's a nice town dan banyak bangunan yang indah. Disana ada Cathedral of St. Peter yang bangunannya tua banget. Arsitekturnya mencerminkan gaya Gothic asli Jerman yang dibangun tahun 1274-1520 diatas peninggalan gereja Romanesque.
Regensburg Cathedral (Dom St. Peter):Sejarah kota inipun cukup menarik. Pernah menjadi ibukota Bavaria dan juga merupakan kota yang menarik perhatian turis karena sisa-sisa peninggalan kerajaan Romanya. Disini banyak gang-gang kecil seperti di Itali (padahal belum pernah ke Itali hehehe). Ada juga jembatan Steinerne (Steinerne Brücke) yang dibangun tahun 1135-1146. Jembatan ini merupakan jalur perdagangan Eropa Utara dan Venesia di jaman itu, dan dibawah jembatan ini mengalir deras sungai Danube.
The city's Gothic Cathedral of St. Peter was built from 1274-1520 on the site of a large Romanesque church, some portions of which are integrated into the current structure. The spires and upper portions of the towers are 19th Century additions.
Disini kita juga banyak buat foto. Walaupun hujan tapi kota ini tetap kelihatan cantik. Kita pun sempat makan siang di depan Katedral St. Peter dan minum kopi di pinggir sungai Danube yang terkenal itu. Matahari perlahan mulai muncul dan udarapun jadi sedikit hangat. Eric pun mulai rewel, mungkin karena kecapean jalan dan akhirnya kitapun memutuskan untuk pulang. It was a very nice day. Für Katrin und Robert: "Danke für den schönen Tag!"









Jangan salah sangka, bisa juga kok keringetan walaupun udara dingin. Barusan saja saya pulang belanja dari tengah kota. Jaraknya ya kalau jalan kaki kira-kira sekitar 15 sampai 20 menit. Tapi jalan cepet yah, bukan sekedar jalan santai. Yah kalaupun mau jalan santai boleh tp akan memakan waktu sekitar 30-45 menit. Itupun kalau berhasil sampai ke tujuan atau kemungkinan terburuk sudah mati beku duluan. Iya memang kita harus jalan cepat untuk melawan udara dingin dan angin yang sesekali berhembus...brrrrr... Seperti hari ini, meskipun matahari bersinar terang dan menyilaukan tapi tetap aja dingin. Ya namanya juga musim dingin. Mungkin karen jalan cepat itu tadi, makanya saya bisa berkeringat. Ingat waktu jaman kita sekolah? Ada olahraga namanya jalan cepat, iya yang harus menggerakkan pinggul kekiri dan kekanan. Hampir seperti itu, jalan saya tapi minus goyangan tentunya. Jangan sampai teman-teman membayangkan saya bergoyang-goyang seperti itu di tengah jalan.
Keringatnya sih tidak bisa langsung dirasakan. Tidak seperti di Indonesia, begitu jalan, keringat langsung bercucuran. Kalau disini, waktu jalan ya tetap saja kedinginan. Tapi begitu sampai di rumah, keringat langsung bercucuran. Sewaktu jalan, kalau kedua tangan masih bebas berkeliaran ya biasanya langsung saya masukkan kekedua saku jaket saya. Mungkin karena jaket yang tebal juga dan baju yang berlapis-lapis tanpa terasa badan kita terasa hangat dan akhirnya berkeringat. Tapi hari ini saya habis belanja jadi ya satu tangan saya terpaksa harus berdingin-dingin ria. Belanjaan saya cukup berat. Saya beli satu pak tissue roll, satu pak karton telur, beberapa bacon, salami, sosis, roti, daging cincang, dan paprika. Maunya sih beli puding coklat hmmm jadi terbayang-bayang sekarang nulis postingan sambil makan puding nyam nyam, tapi sepertinya di tempat saya belanja tidak menjual segala jenis puding. Harus cari di toko yang lebih besar. Tempatnya lebih jauh, ya kira-kira sekitar 30 menit jalan kaki. Sepertinya memang harus kesana biar bisa makan puding dan juga bisa berkeringat lebih banyak lagi. Sehat kan?


