Tuesday, 18 December 2007

Now We are One

Mau cerita panjang deh dan daripada berbelit-belit juga seperti ngurus persiapan dan terutama birokrasi dokumen-dokumen, mendingan langsung liat foto-fotonya aja ya. Kalau ada pertanyaan boleh langsung menghubungi yang bersangkutan (halah pertanyaan apa toh ya???!!) Yah kalau ditanya bagaimana rasanya setelah menikah menurutku sih biasa saja. So far juga sifat kita sama dan belum berubah (semoga sih gak pernah berubah ya). Cuma ya harus lebih belajar untuk toleransi, itu kali ya yang penting. Banyak hal sih yang harus kita berdua pelajari terutama dalam hidup berkeluarga. Mungkin ini juga masih anget-angetnya menikah jadi suasananya masih love melulu hehehe. Kita cuma bisa berkomitmen dan juga selalu berdoa supaya Tuhan YME selalu mau sertai kita berdua dan membimbing kita dalam setiap cobaan yang kita lalui...berdua...selamanya. Amin.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini masih di rumah mertua


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
di "Standesamt" (catatan sipil)


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
bersama keluarga dari Indonesia


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
bersama keluarga suami


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
setelah acara catatan sipil


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
...dan sekarang kamipun satu...

Wednesday, 7 November 2007

Dukung Sondoro!!!

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Aku barusan saja dapet email di milis salah satu perkumpulan mahasiswa Indonesia di Jerman. Aku baca tentang Sandhy Sondoro, salah satu anak Indonesia yang bermukim di Berlin.

Inti dari email itu, malam ini di salah satu channel TV di Jerman, Pro7 (Pro Sieben), tepatnya pukul 23.15 akan ada acara yang namanya TV Total. Acara ini cukup beken di Jerman dan dipandu oleh Steffan Raab. Nah di acara ini Sandhy Sondoro bakal tampil sebagai salah satu kandidat SSDSDSSWEMUGABRTLAD. Acara ini semacam Indonesian Idolnya Jerman.

Buat teman-teman yang tinggal di Jerman bisa nonton nanti jam 23.15 di Pro7 dan ikutan dukung Sandhy Sondoro melalui sms. Buat teman-teman lainnya bisa bantu dengan doa deh. Bagus juga kalau Sandhy bisa ikut mengharumkan nama Indonesia. So biar dunia ga cuma denger yang jelek-jelek aja tentang Indonesia.

Yang mau liat profilenya Sandhy Sondoro lebih lengkap bisa coba akses Myspace-nya atau coba akses YouTube. Memang keren banget suaranya, pokoknya membanggakan sekali deh.

Friday, 2 November 2007

From Shakespeare to Saussure

Hasil chatting sama temanku, Dewey, yang memang ga jelas arahnya. Bisa jadi contoh obrolan orang yang stress sama kuliahnya hehehe.


Dewey Setiawan: weits, kerol
Carol Limongan: ola
Dewey Setiawan: pa kbr?
Carol Limongan: baik
Carol Limongan: pak kuliah yg ada presentasinya ga jadi
Carol Limongan: bentrok
Dewey Setiawan: ????????
Carol Limongan: tp aku dpt bhn discussion buat senin
Carol Limongan: artikelnya Saussure
Carol Limongan: damn it's difficult
Carol Limongan:
Dewey Setiawan: hmm...can imagine
Carol Limongan: jup
Carol Limongan: aku uda coba baca
Carol Limongan: tp rasanya cuma mampir bentar di otak
Carol Limongan: trus ilang
Carol Limongan: bahasanya sm sekali ga bisa dicerna
Carol Limongan: dan bahasannya juga
Carol Limongan: ttg linguistics sign
Dewey Setiawan: signifier
Dewey Setiawan: signified
Carol Limongan: ya
Carol Limongan: pokoknya aku males bgt mbacanya
Carol Limongan: itu kan teorinya si saussure
Carol Limongan: ttg konsep bahasa
Carol Limongan: diagramnya
Dewey Setiawan: jgn baca yg dia tulis lgsng
Carol Limongan: abis itu bacaan yg dikasih dosenku
Carol Limongan: berlembar2
Dewey Setiawan: baca review tentang teorinya
Carol Limongan: ic
Dewey Setiawan: menarik koq, rol
Dewey Setiawan: ttg difference
Dewey Setiawan: ttg sign
Dewey Setiawan: ttg langue and parole
Carol Limongan: really
Carol Limongan:
Carol Limongan: i don't find it so
Dewey Setiawan: iya. makanya km baca tulisan org lain ttg teori itu
Dewey Setiawan: atau cari structuralism for beginners/dummies
Dewey Setiawan: yg ada gambarnya
Carol Limongan: gitu ya
Carol Limongan: ???
Dewey Setiawan: that kind of books
Carol Limongan: googling dong ya?
Dewey Setiawan: cari di perpus lah
Dewey Setiawan: ato beli di toko buku
Dewey Setiawan: ya, bs jg googling
Dewey Setiawan: ato chatting ama mas dwi
Carol Limongan: nah itu gunanya kamu
Carol Limongan: hehehe
Carol Limongan: makanya kumanfaatkan
Dewey Setiawan: dasar
Dewey Setiawan: prinsip saussure yg pertama ada difference
Dewey Setiawan: adalah
Dewey Setiawan: cie
Dewey Setiawan: bahasa adlh sign system
Dewey Setiawan: ada signifier dan ada signified
Dewey Setiawan: signifier adalah simbol atau representasi lain yg mewakili suatu obyek ato konsep
Dewey Setiawan: signified adalah obyek atau konsep yg diwakili oleh simbol tersebut
Dewey Setiawan: contoh dr signifier adalah bahasa
Dewey Setiawan: misalkan kata-kata caroline limongan
Dewey Setiawan: itu adalah signifier
Dewey Setiawan: signifiednya adalah kamu
Dewey Setiawan: kamu in person
Dewey Setiawan: flesh and blood
Dewey Setiawan: mengerti sampe di sini?
Dewey Setiawan:
Carol Limongan: iya
Carol Limongan: kalo itu sih aku ngerti
Dewey Setiawan: huahaha
Carol Limongan: ttg concept dan sound pattern kan?
Carol Limongan: cuma Wey
Dewey Setiawan: berarti rugi tadi
Carol Limongan: maksudku itu
Carol Limongan: bahasannya entah gimana ga berkesan di hati
Carol Limongan: hehehe
Carol Limongan: kayaknya ada yg kurang sreg
Carol Limongan: masalahnya kyknya di aku
Carol Limongan: hehehehe
Carol Limongan: ah
Carol Limongan: penjelasanmu ga rugi kok
Carol Limongan:
Carol Limongan: membantu
Carol Limongan: malah
Carol Limongan: sangat membantu
Carol Limongan: term signified dan signifier lbh nyantol
Dewey Setiawan: thx for making me feel better
Dewey Setiawan:
Dewey Setiawan: ttg difference?
Carol Limongan: ya
Carol Limongan: itu kan
Carol Limongan: bedanya concept dan sound pattern
Carol Limongan: or?
Dewey Setiawan: bkn
Dewey Setiawan: ini ttg hubungan antara signifier (kata) dan signified (makna)
Carol Limongan: ya
Carol Limongan: gobloknya itu seperti
Carol Limongan: dijelaskan dan menjelaskan
Carol Limongan: gitu kan?
Dewey Setiawan: hmmm...bukan, kayanya
Dewey Setiawan: hubungan antara signifier dan signified bersifat arbirari
Dewey Setiawan: arbitrary
Carol Limongan: ooo
Carol Limongan: iyaiya
Dewey Setiawan: dalam pengertian tidak ada hubungan alami di antara mereka
Carol Limongan: arbitrary
Carol Limongan: right!
Carol Limongan: now i remember
Carol Limongan: trus
Dewey Setiawan: kata 'kerol' tidak ada hubungan alami dgn kerol yg kacamataan itu
Carol Limongan: that's the first principle
Carol Limongan: the sign is arbitrary
Dewey Setiawan: that's rite
Dewey Setiawan: nah, pertanyaannya adalah bagaimana bisa kata kerol dianggap mewakili kamu?
Carol Limongan: hmmm
Dewey Setiawan: pdhl tidak ada hubungan apa2 sebenarnya?
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: bukan karena seluruh orang dunia bersepakat dan memutuskan itu
Carol Limongan: mulai dari sini aku jd lbh males lagi
Carol Limongan: soalnya ga nyandak
Carol Limongan: hehehehehe
Dewey Setiawan: jika itu terjadi, berapa kali orang sedunia berkumpul untuk memutuskan kata
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: di sini lah saussure mendorong konsep difference
Carol Limongan: ic
Dewey Setiawan: kenapa kerol? simply because
Carol Limongan: jd teorinya itu muncul
Dewey Setiawan: it's not retno
Dewey Setiawan: it's not dwi
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: it's not stephen
Carol Limongan: krn adanya signifier dan signified tadi
Dewey Setiawan: ttg langue and parole dah ngerti?
Carol Limongan: nope
Dewey Setiawan: aq agak lupa
Dewey Setiawan: tp kira2 spt ini
Carol Limongan: sorry
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: langue adalah sistem bahasa
Carol Limongan: tlh membuatmu "harus" mengingatnya lagi
Carol Limongan: hehehe
Carol Limongan:
Dewey Setiawan: ngga. aq sama inget2 jg
Dewey Setiawan: parole adalah language in use
Carol Limongan: ok
Dewey Setiawan: parole adalah signifier
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: dan langue adalah signified
Dewey Setiawan: kalo ngga salah sich
Dewey Setiawan: so, what's the fuss about?
Carol Limongan: hmmm
Carol Limongan: trus Wey
Carol Limongan: kan ada 2 general principles dari teorinya Saussure
Carol Limongan: teori pertama kan yg kamu jelasin tadi
Carol Limongan: ttg sign itu arbitrary
Carol Limongan: trus yg kedua
Dewey Setiawan: the fuss goes like this
Carol Limongan: ttg linear character of the signal
Carol Limongan: what's that???
Dewey Setiawan: pada hakekatnya semua tindakan manusia adalah bahasa
Dewey Setiawan: menari, menyanyi, membangun rumah dan semua
Dewey Setiawan: semuanya pada hakekatnya adalah signifier
Dewey Setiawan: ada sesuatu yang mereka wakili
Carol Limongan: ok
Dewey Setiawan: ada sesuatu yg mereka sampaikan (signified)
Dewey Setiawan: nah, kesimpulannya semua di dunia ini memiliki sistem atau struktur
Carol Limongan: ic
Dewey Setiawan: seperti yg dilukiskan oleh saussure
Dewey Setiawan: nah org2 strukturalis itu kerjaannya menyelidiki makna dibalik semua tindakan manusia
Dewey Setiawan: dah tentu saja hubungan antara tindakan itu dan maknanya
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: nanti pendapat seperti itu ditentang oleh org2 pos strukturalis
Dewey Setiawan: semacam derrida
Carol Limongan: baru seru kali ya???
Carol Limongan: apa bloomfield juga nentang teori dia?
Dewey Setiawan: strukturalis aja udah seru koq rol
Dewey Setiawan: bayangin: kerol ke jerman (signifier)
Dewey Setiawan: kenapa? (signified)
Dewey Setiawan: kerol suka masak mie (signifier)
Dewey Setiawan: kenapa? (signified)
Dewey Setiawan: apakah dia kurang uang? atau ada hal lain yang dia ingin lukiskan?
Carol Limongan: so sognifier is the attitude
Carol Limongan: kegiatannya
Carol Limongan: dan signified adalah reason
Dewey Setiawan: supaya mencerminkan kemahasiswaan mungkin?
Carol Limongan: or concept
Dewey Setiawan: attitude menurutku lbh ke signified
Carol Limongan: ok
Dewey Setiawan: sikapmu dibalik tindakanmu
Carol Limongan: ok
Carol Limongan: pencerahan nih
Carol Limongan: hehehehe
Dewey Setiawan: tindakan itu sendiri yg signifier
Dewey Setiawan: tindakan budaya apapun itu
Dewey Setiawan: nah, lebih seru lagi ketika strukturalisme diperkaya oleh barthes ttg denotasi dan konotasi
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: tdk sesederhana denotasi dan konotasi yg kt pelajari waktu sd
Dewey Setiawan: ini sdh politis
Carol Limongan: hmmm ok
Carol Limongan: nanti pastinya aku bakal kesana kali ya
Carol Limongan: trus Wey
Carol Limongan: ttg pertanyaanku
Carol Limongan: about the 2nd principle
Carol Limongan: linear character of signal
Carol Limongan: maksudnya semua konsep itu setara???
Carol Limongan: gimana???
Dewey Setiawan: aku lupa
Dewey Setiawan: apa ya?
Carol Limongan: ini interpretasiku dari memcoba membaca artikelnya dia ya
Carol Limongan: so linguistic signal itu kan sifatnya arbitrary
Dewey Setiawan: iya
Carol Limongan: dan punya aspek dan character yg temporal
Dewey Setiawan: betul
Dewey Setiawan: suatu saat kamu bisa dipanggil ratu sejagad
Carol Limongan: ya
Dewey Setiawan: bukan lg kerol
Dewey Setiawan: terus?
Carol Limongan: menempati ruang yg juga temporal
Carol Limongan: dan ruang ini merupakan satu dimensi yaitu garis
Carol Limongan: maksudnya???
Dewey Setiawan: ya kalo pindah negara kan jd beda signifiernya
Dewey Setiawan: gitu kali
Carol Limongan: makanya
Carol Limongan: maksud dari dimensi itu garis
Carol Limongan: apa berarti setara
Carol Limongan: sederajat
Dewey Setiawan: mawar di barat melukiskan konsep cinta
Dewey Setiawan: di desa di indo melukiskan kematian
Dewey Setiawan: gitu kali.
Carol Limongan: hmmm
Carol Limongan: wait
Carol Limongan: aku coba baca lagi
Dewey Setiawan: dimensi itu garis?
Dewey Setiawan: aq ngga ngerti kalo itu.
Dewey Setiawan: mungkin maksudnya bahasa itu terikat ruang dan waktu
Carol Limongan: ok
Carol Limongan: listen
Dewey Setiawan: sama2 temporer
Carol Limongan: kan tadi dijelasin kalo linguistic sign mempunyai aspek dan karakter yg temporal
Carol Limongan: maksudnya adal
Carol Limongan: adalah
Carol Limongan: sign ini menempati tempat yg temporal dan tempat ini diukur hanya oleh satu dimensi, yaitu garis
Carol Limongan: itu deh
Carol Limongan: jadi garis itu merupakan sistem pengukuran tempatnya sign yg temmporal
Dewey Setiawan: baca terus, rol. pasti ada penjelasannya
Dewey Setiawan: mgkin garis kontinum
Dewey Setiawan: misalkan mawar lg
Dewey Setiawan: ada 2 titik ekstrem makna yg dihubungkan oleh garis
Dewey Setiawan: pada satu titik: kehidupan
Dewey Setiawan: titik lainnya: kematian
Dewey Setiawan: nah antara satu titik dan titik lainnya ada makna2 lain
Dewey Setiawan: makna2 penghubung
Dewey Setiawan: misalkan: cinta, sex, kesengsaraan, kutukan
Carol Limongan: bisa ga kalo garis itu adalah waktu
Carol Limongan: ?
Dewey Setiawan: bisa juga
Carol Limongan: soalnya itu yg aku tangkep dr penjelasannya
Carol Limongan: soalnya dibandingkan sama visual signals
Dewey Setiawan: tahun 1945, selendang: semangat hidup
Dewey Setiawan: tahun 2007, selendang: bunun diri
Dewey Setiawan: sepanjang 1945-2007, terjadi mutasi makna
Dewey Setiawan: pelan2
Carol Limongan: yg mana bisa diartikan oleh dimensi pada wkt yg bersamaan
Dewey Setiawan: hadoh gak ngerti
Carol Limongan: contohnya disini: bendera kapal
Dewey Setiawan: tapi dugaanku maksudnya garis kontinum
Carol Limongan: hmmm
Dewey Setiawan: spt kataku td, km baca artikel org lain aja ttg artikelnya si saus
Carol Limongan: gitu ya????
Dewey Setiawan: rol, av got to go
Dewey Setiawan: dijemput temenku
Carol Limongan: iya ini aku smbl googling
Carol Limongan: rasanya kl aku nerusin mbaca
Carol Limongan: bisa2 gantung diri de
Dewey Setiawan: ntar sambung lg agak maleman
Dewey Setiawan: kalo kamu msh ol
Carol Limongan: thx bro
Carol Limongan: ok
Dewey Setiawan hat sich abgemeldet. (27.10.2007 14:47)

Tuesday, 23 October 2007

Ayo Sekolah

Mulai minggu lalu, tepatnya tgl 15 Oktober, aku sudah mulai kuliah. Sebenarnya sih sudah dari awal Oktober aku sibuk bolak balik ke kampus mulai dari daftar ulang, daftar mata kuliah dan orientasi untuk mahasiswa asing baru.

Semester ini memang sengaja aku gak ambil credit points penuh, karena kan banyak rencana juga rencana pulang kampung natal nanti. Alhasil aku cuma ambil 2 mata kuliah awal dan maunya sekalian nyiapin project. Rencana semester depan, ambil credit points sampe over dan nyiapin thesis.

Wah banyak juga ya rencananya, tapi kan kita hidup harus selalu punya target dan rencana. Betul kan??? Ya mohon doanya teman-teman semua saja supaya semuanya berjalan lancar. So far sih kuliahku berjalan lancar.

Untuk kelas hari senin, Reading in Linguistics, muridnya cuma aku sorangan wae hehehehe. Untung aja dosennya sempet cari mahasiswi yg dengan sukarela ikutan kuliah. Jadi total kita ber-3, cewek-cewek semua. Syukur deh jadi kelasnya gak ditutup.

Untuk kelas hari Rabu, Academic Writing, aku ber-2 aja sama mahasiswa cakep hehehe ("terpesona ku pada pandangan pertama...dan tak kuasa menahan rinduku"). Dia anak Master of British Studies, so jurusannya bener-bener gak nyambung sama jurusanku. Tapi untungnya (lagi) dosennya tetep keukeuh buka kelas dan dia bilang ga masalah walaupun kita beda toh sama2 Master, nantinya untuk assignment akan dibagi sesuai lahan (sawah kaleeee) kita masing-masing.

Untuk Project-ku, aku belum kepikiran mau buat apa. Ini masih tunggu pesanan buku dari Amazon tentang Project dan Research seputar Linguistics. Soalnya aku juga bener-bener buta soal Linguistics. Semoga deh nanti cepet dapat inspirasi dan bisa segera aku garap dan nantinya pas pulang ke Indonesia sudah gak ada tanggungan.

Sekarang ini kesibukanku ya banyak baca issue-issue di bidang Linguistics, biar ga bener-bener buta juga. Tapi susah juga karena aku sudah coba baca kok ya tetep ga ngeh sama term-termnya...wah wah wah. Padahal juga sudah tanya sana sini, cari sana sini dan juga baca sana sini. Apa memang otakku juga sudah beku karena bertahun-tahun ga makan bangku sekolah? hehehe.

Apa mungkin begitu susahnya buat aku untuk mencoba jatuh cinta sama Linguistics karena cinta pertamaku sudah pada Literature??? Hmmmm, betul Wey kata kamu. Susah banget. Ternyata jatuh cinta pada Saussure tidak semudah jatuh cinta pada Shakespeare. Ohhhhhhhhh para leluhur Linguist...bantu aku untuk mencintaimu dan rasuki tubuhku dengan ilmumu.....(*kerasukan mode on*)

Thursday, 11 October 2007

Tuesday, 9 October 2007

My Homemade Curtain

Sudah luama banget aku ga blogging. Kadang-kadang cuma buka aja terus nyempetin blogwalking juga tapi ga ada waktu deh untuk nulis atau kasih comment. Bukannya sama sekali gak punya waktu sih, cuma kalau pas ada waktu eh timingnya aja gak pas, jadi ga ada inspirasi nulis hehehe.

Kali ini lagi pas semuanya. Pas ada waktu, pas ada foto dan pas ada inspirasi hehehe. Ceritanya waktu masih summer dulu ketika itu matahari masih bersinar dengan garangnya (wah bahasaku hebat banget ya???!!). Kebetulan dapurku itu menghadap ke barat, jadilah silau banget. paling gak nyaman kalau lagi nyiapin makan sekitar jam 5 atau 6 sore. Nah itu lagi silau2nya.

Akhirnya aku putuskan untuk beli gorden. Ternyata walaupun sudah terpasang tetep aja masih silau dan panas. Hmmm kayaknya salah beli gorden nih, mana sudah mahal padahal modelnya ya begitu aja. Rencananya aku mau beli gorden lagi apalagi warnanya mau aku matching-in sama sofa biruku yg kebetulan ada di dapur. Maksudnya jadi miss matching gitu.

Rencana sih boleh tapi selain waktu yang ga ada dan juga setiap kali liat-liat gorden gak ada yg nyantol soalnya ya modelnya dan bahannya sama saja, cuma beda motif aja. Sampai akhirnya sudah berganti musim. Beberapa minggu yang lalu aku sempet ke toko meubel untuk cari lemari baju eh taunya nemu bahan bagus banget dan murah. Jadilah aku beli dan aku buat gorden sendiri. Walaupun banyak yang meragukan keahlian terpendamku karena aku selalu dicap tomboy dan juga tidak jarang dikirain cowok sama beberapa orang (bingung aku...mereka apa ga liat??).

Akhirnya jadi juga deh gorden a la carol hehehe. Untuk itu aku ucapkan terimakasih kepada camer perempuanku atas pinjaman mesin jahitnya dan juga Steffen yang selalu mendukungku walaupun sempat satu gorden terjahit terbalik, tapi dia selalu bilang kalau itu bagus (soalnya takut dipecat kali hehehe). Mau lihat gorden barunya carol yang berwarna biru??? Silahkan deh...

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
"BIRU"


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
BEFORE


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
AFTER


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
TEMPAT KEJADIAN PERKARA (TKP)


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
EVIDENCE TOOL

Sunday, 19 August 2007

Sehari di Kelheim

Hari Rabu kemarin merupakan hari libur keagamaan di daerah Bayern (dan juga beberapa daerah di Jerman lainnya). Pagi-pagi sudah ditelpon Katrin, adiknya Steffen. Dia ngajakin ke Kelheim, kota lain di daerah Bayern sini yang juga kebetulan dekat sama kotanya. Berhubung juga aku belum ada acara dan ketimbang bengong di rumah hehehe...warum nicht? (kenapa tidak?).

Di Kelheim ini kita duduk-duduk di tepi sungai Donau. Karena kita datangnya juga kesiangan jadinya sampai sana sudah terlihat lautan manusia asing...(ya bule Jerman semua gitu lo hehehehe). Aku, Steffen dan Klaus (papanya Steffen) langsung nyari tempat duduk sementara ibu-ibu (ya ibu-ibu karena mereka sudah beranak semua...kalo aku kan belum hihihihi), Rosi (mamanya Steffen), Katrin, dan Andrea (temannya Katrin) sibuk sama anak-anak. Anak-anaknya sendiri sudah sibuk main di "Spielplatz" (taman bermain). Total jumlah kita 6 orang dewasa dan 3 anak-anak...Eric (pastinya), Sandro (anak titipan di tempatnya Rosi) dan Lin (anaknya Andrea). Wah rame deh.... Berikut ini foto-fotonya:

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Hari itu panas banget walaupun paginya sempet sejuk cuacanya...lihat backgroundnya...lautan manusia hahahahaha

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Sandro (baju kuning) dan Eric lagi sibuk main prosotan


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Lihat itu mukanya si Sandro yang merah kena panas matahari. Lucu ya???


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Walaupun panas...gaya tetep nomer satu...minta foto dong...


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Pulang dari Kelheim...anak-anak langsung bugil dan nyebur ke kolam. Ini Sandro sama Lin.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Main air pokoknya heboh deh walaupun cuma 3 anak serasa sak team sepak bola hehehe (*hiperbol.com*)

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Sandro ini tingkahnya paling aneh-aneh tapi lucu juga. Sementar Eric dan Lin takut sama air (maksudnya cipratan air) eh dia malah asyik mengguyur kepalanya sendiri hehehe...lucu banget deh tingkahnya.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini dia lagi diguyur sama Eric, sedangkan kalo dia mau coba ngguyur si Eric...eh Ericnya malah lari terbirit-birit hehehehe...

Friday, 10 August 2007

oh HAPPY DAY!!!

Itu adalah status YM ku hari ini, karena memang hari ini aku lagi senang banget. Surat cinta yang aku tunggu-tunggu selama ini akhirnya dateng juga. Hasilnya aku diterima...hore hore hore...

Pagi tadi aku terima surat dari Uni beserta pengumuman diterima dan juga beberapa lembar form yang perlu aku isi dan kukirim kembali ke Uni. Wah pas Ibu Post tadi pagi nge-bel, aku udah senang sekali, padahal juga belum tahu ketrima apa enggak. Cuma ya setidaknya aku udah gak deg-degan nungguin hehehe.

Langsung aku duduk di dapur dan segera aku buka amplop coklat itu. Suratnya pake bahasa Jerman, tapi aku langsung liat satu kalimat yang menyatakan kalau aku ketrima. Selanjutnya aku ngambil kamus untuk membaca secara keseluruhan hehehehehe. Pertama telpon Steffen dan kedua telpon keluarga di Indonesia. Wah lega banget deh setelah sempet stress juga untuk pendaftaran dan segala macam hal yang tak terduga, akhirnya aku bisa melanjutkan studiku disini. Fiuh...padahal sempat pesimis juga lo.

Sekarang aku harus bersibuk ria ngurus surat-surat, perbarui pasport dan perpanjang visa. Wah berarti aku bisa dapet visa student untuk 2 tahun dan artinya lagi mulai Oktober aku sudah mulai masuk kuliah. Rencana-rencana kedepannya juga sudah dibuat dan semoga saja semuanya berjalan lancar. Satu masalah terselesaikan dan aku siap menghadapi masalah selanjutnya hehehehe ich bin eine Kämpferin.

Thursday, 9 August 2007

Spazieren Gehen

Artinya judul diatas adalah: jalan-jalan hehehe. Ya hari ini aku jalan-jalan ke Altstadt di Ingolstadt. Alt = tua, Stadt = kota, jadi kalo diterjemahkan ya kota tua hehehe. Benernya sih nothing spesial, toh jarak dari apartemenku ke Altstadt deket, sekitar 20 menit jalan kaki. Lagipula sering pula aku jalan-jalan kesini, baik sendiri maupun sama Steffen atau kadang bahkan teman-temannya Steffen.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketDi Altstadt ini banyak sekali bangunan2 dangan arsitektur tua dan yang paling seru disini ada promenade gitu deh dan banyak butik-butik, dari yang jual barang-barang bermerek yang mahal sampai barang-barang murah. Pokoknya yang doyan shopping pasti seru banget deh kesini...asal kuat jalan kaki aja ya...sampai gempor deh hehehe soalnya itu toko berjejer dari Sabang sampai Merauke (emangnya Indonesia????), yah pokoknya itu menyimbolkan banyaknya toko-toko yang berjajar sepanjang jalan.

Hari ini Steffen pulang kerja lebih awal karena memang kita sudah janjian awalnya. Kebetulan aku memang ada perlu ke Rathaus, ini kayak kantor pemerintah daerah setempat, untuk urus beberapa dokumen. Temperatur menunjukkan angka 16 derajat Celcius dan anginpun juga bertiup dengan kencangnya. Meskipun begitu, tidak meluluhkan niat kita untuk jalan ke Rathaus yang letaknya memang di tengah Altstadt.

Tujuan awal adalah Rathaus. Semuanya terbilang lancar. Disana tidak ada sama sekali antrian seperti yang kita takutkan. Benar-benar sepi kayak kuburan (*hiperbol.com*) hehehe. Kita dateng langsung masuk dan ngobrol ngalor ngidul (hmmm benernya ngurus Visa di Rathaus apa di Cafe sih????). Begitu beres semua kita pun langsung beranjak keluar.

Tujuan kedua adalah Hongkong Imbiss, restaurant cina favoritku dan Steffen. Disana juga sepi, gak ada satupun orang yang makan kecuali yang jaga hehehe. Ya ini cewek benernya lagi asyik-asyiknya baca majalah sambil ngemil lumpia hmmmm. Yah maklum juga lah, secara jam 14.00 dimana bukan jamnya makan hehehe. Saking aja si Steffen nggak sempet makan siang di tempat kerjanya...uh kasihan deh...

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketTujuan ke tiga toko baju cowok. Ya dengan perut pada melembung karena makan kekenyangan kitapun berjalan merambat ke arah Promenade di Ludwigstraße. Ya karena berdasarkan pengalaman kita, kalau abis makan kenyang trus jalan cepet langsung deh pada sakit perut...kalo orang Jawa bilang mah "suduk-en". Memang deh kalau abis makan di restaurant cina ini pasti kita jadi naik 2 kilo secara porsinya itu kayak porsi sopir truk (*hiperbol.lagi.com*) hehehe. Tapi walaupun porsinya berlipat ganda, harganya sangat amat murah loh...dan yang terpenting...memang masakannya top abiezzzzzz...(kok aku kayak promosi ya???)

Tujuan ke empat...home sweet home. Ya...nggak enaknya jalan sama cowok ya ini. Si Steffen begitu kebeli barang yang dia mau aja langsung deh ngajakin pulang. Padahal kan akunya masih mau jalan2, liat kiri dan kanan kali-kali aja ada barang diskonan hehehehe. Ya cewek mah gak lepas dari yang namanya barang diskonan...matanya langsung ijo hehehehe.

Sampai rumah aku langsung bikin teh anget pake gula hmmm nikmat apalagi kalo pas lagi mendung. Yah nggak apa-apa deh walaupun cepet pulang hehehe dan belum puas nih cuci matanya. Janjinya sih minggu depan mau diajak jalan-jalan lagi soalnya minggu depan Steffen dapet libur. Hmmm enaknya ngajak ke mall kali ya, trus jalan-jalan ke Museum Audi di sini...(gimana toh!!! padahal di Ingolstadt sini paling terkenal tuh sama pabrik Audinya???!!)...trus abis gitu gehen wir spazieren (baca: kita jalan-jalan) ke Altstadt lagi ahhhhhhhhh, menyusuri sepanjang Promenade. Ayuk siapa mau ikutan???

Saturday, 4 August 2007

JaneDonna masuk 10 besar LA Lights IndieFest 2007 untuk daerah Surabaya

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketYah akhirnya ada juga hasilnya... Setelah menunggu sekian lama dapat juga kabar gembira. Tinggal dikit lagi JaneDonna benar-benar bisa masuk 10 besar nasional. Mohon doanya teman-teman ya.

Bagi yang belum tahu, JaneDonna ini adalah bandnya adeknya Carol. Mau tahu yang mana adeknya Carol? Nah itu yang paling cantik sendiri hehehe persis deh kayak Mbaknya (dueng..pede.com).

Yang mau tahu lebih lagi tentang JaneDonna bisa mampir ke FS-nya JaneDonna atau ke Myspace-nya JaneDonna.

Oya selain doa mereka juga butuh support kalian melalui sms

"Dengan mengetik:
IF4 (spasi) nama kamu (spasi) tanggal lahir kamu.
Kirim ke +62.81.7500.0893.
Tarifnya normal kok, Rp.350 saja".


Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketSo ayuk yuk support local band...support band adeknya Carol hihihihihihiii. Kan lumayan kalo adeknya tenar ntar kakaknya ikutan terkenal deh...(maunya tuh hehehe). Oya, JaneDonna sendiri sudah mengeluarkan EP atau mini album dengan judul Release Us. Buat yang mau dengerin kayak gimana sih lagu2nya mereka silakan dengerin di playlist ku ya.

Playlist-nya Carol - JaneDonna




"Ketik IF4 (spasi) nama kamu (spasi) tanggal lahir kamu. Kirim ke +62.81.7500.0893. Tarifnya normal kok, Rp.350 saja. Ayo dukung JaneDonna!!!"

Wednesday, 1 August 2007

Terbengkalai

Sebelumnya minta maaf kalau postingan kali ini bebas foto, berhubung juga gak ada foto, juga lagi males foto-foto apalagi upload foto-foto hehehehe.


Yang aku maksud dengan judul diatas adalah non-aktifnya blogku belakangan hari ini. Yah aku sih gak mau kasih alasan yang bermacam-macam, tapi sharing aja ya sambil cerita gitu hehehe.

Beberapa hari ini aku merasa tidak se-fit biasanya. Awalnya aku rasa memang karena cuaca yang gak jelas maunya trus ketambahan lagi aku sempet makan margarine yang kadaluarsa. Wah sempet bikin heboh deh. Aku diwanti-wanti sama keluarga Steffen untuk lebih berhati-hati, khususnya produk susu karena ada virus yang berbahaya bernama Salmonella.

Maklum deh yang namanya Carol ini, semua yang bisa dimakan ya dimakan. Buah busuk ya dipotong sedemikian rupa dan dimakan sisanya yang tidak busuk. Begitupula dengan roti dan makanan-makanan lainnya hehehe, bahkan racunpun kalo memang enak yo di-emplok wae....hehehehe. Pokoknya aku ini bener-bener omnivora sejati deh.

Nah peristiwa keracunan karena terlalu rakus itulah yang menyebabkan aku kena diare. Sampai sekarang saja rasanya perut ini gak enak banget. Kayak orang kena maag gitu deh tapi kadang-kadang mules, tauk deh...gak jelas emangnya. Gak makan ya laper tapi kalo udah makan perut ini rasanya gak enak semua.

Menurut diagnosaku sendiri nih, memang sempat aku diare kan karena keracunan margarine, trus sakit perut sampai sekarang ini disebabkan juga karena kepikiran
tentang studiku. Karena sampai sekarang aku belum juga dapat jawaban, apakah aku diterima atau ditolak mentah-mentah hehehe. Tadi barusan saja aku telpon kesana, kata sekretarisnya dalam minggu-minggu ini kemungkinan aku akan dapat surat cinta dari Uni. Yah marilah kita berdoa semoga saja surat cintanya membawa kabar baik dan bukan kabar buruk hehehe.

Nah kalau mau dibuat grafik, kayaknya titik terendah kesehatanku itu jatuh pada tanggal 29 Juli. Nah itu rekonstruksi kejadiannya seperti ini: hari Sabtunya aku nginep di rumah mama papanya Steffen. Cuaca hari itu memang tidak bersahabat tapi oh tapi kita semua keukeuh untuk "grillen" (acara barbeque gitu deh) di kebun belakang rumahnya, walaupun anginnya sak guede bajak. Abis makan pun kita tetap duduk-duduk di teras belakang sambil ngobrol. Ya sempat masuk sebentar ambil jaket karena makin malam makin dingin. Tidak terasa itu sampai jam 12 tengah malam. Akhirnya kita memutuskan untuk tidur.

Besok paginya aku bangun sudah merasa tidak enak badan. Diagnosaku lagi nih kayaknya sih masuk angin. Saking aja kan gak enak jadi aku kuat-kuatin deh. Nah abis sarapan kita duduk lagi di teras belakang dan lagi-lagi cuacanya mendung, juga berangin. Siangnya nih aku makan sampai benar-benar kekenyangan. Ya maklum nih si Carol kumat rakusnya hehehe berhubung mamanya Steffen ini pinter banget masak hmmm yummy...Rinderbraten sama rotkohl dan juga klöße...hmm sehr sehr lecker.

Sorenya pulang sampai rumah aku langsung tergolek lemas. Perutku serasa kembung, pokoknya semua badan gak enak rasanya. Aku coba minum teh hangat biar perutku terasa mendingan eh bukannya mendingan malah tambah kembung perutku...repot deh. Nah di tengah-tengah keputusasaan itu akhirnya aku langsung ambil salep Vicks beserta koin kerokan yang aku bawa dari Indonesia. Tanpa ba bi bu aku mulai melancarkan serangan ke sekujur badanku...ya pokoknya sebisa mungkin tanganku meraih hehehe. Punggung, tengkuk, leher, dada semua rata kuserang.

Hasilnya??? Keesokan harinya aku merasa lumayan enakan tapi oh tapi...beberapa bagian tubuhku membiru karena memang kemarinnya aku kerok sampai merah. Alhasil badanku sakit semua kayak orang abis kalah tinju hehehehehe...oalah mak...piye toh iki???

Wednesday, 25 July 2007

Movie Review - The Painted Veil

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketKapan ya terakhir kali aku nangis bombay waktu nonton film? Wah kayaknya udah lama banget deh. Lagian juga semenjak meninggalkan tanah air tercinta, hobiku yang satu ini memang hampir punah. Secara disini susah juga cari DVD bajakan hehehehe. Karena itu aku ucapkan terima kasih kepada adikku yang paling cuantik, Nina, atas rekomendasi filmnya. Karena kemarin malam dengan suksesnya aku nonton film ini sambil nangis bombay hehehe.

Film ini diadaptasi dari novel karangan W. Somerset Maugham dengan judul yang sama dan merupakan re-make pula. Tahun 1934 sebenarnya novel ini sudah pernah dibuat filmnya dengan judul yang sama pula, The Painted Veil.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketProduksi terbaru dibuat tahun 2006 (jadi aku terbilang telat ya nontonnya) dan hampir semua pengambilan gambarnya dilakukan di Cina. Bedanya lagi tokoh utama wanita yang di film pertama bernama Katrin, kali ini bernama Kitty yang dimainkan oleh Naomi Watts. Nama tokoh utama prianya tetap, yaitu Dr. Walter Fane yang diperankan oleh Edward Norton. Sedangkan pemeran pembantu prianya dimainkan oleh Liev Schreiber yang berperan sebagai seorang diplomat Inggris bernama Charlie Townsend, di film pertama bernama Jack Townsend.

Menurutku sebenarnya buku ini atau film ini tepatnya berjudul Love in the Time of Cholera, yang merupakan novel karya Gabriel Garcia Marquez. Ya Mungkin juga W. Somerset Maugham tidak ingin terlalu mengekspos tema love-nya yang memang tidak begitu tampak awalnya ataupun dia tidak ingin juga mengekspos tema penyakit kolera-nya yang menjadi background film ini.

Cerita awal film roman ini memang agak-agak flat (apa memang itu tipikal film adaptasi novel ya?). Satu-satunya yang menarik adalah permainan plotnya yang maju mundur. Ya permainan plot memang selalu saja membuat para pencinta film tertarik karena mereka harus lebih ekstra memperhatikan filmnya, atau mungkin juga itu bukan hanya trik sang sutradara belaka. Mungkin saja memang plot novelnya serupa dengan filmya? Aku juga belum menyempatkan diri untuk mencoba membaca novelnya.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketBercerita tentang Kitty yang menikahi seorang ahli mikro organisme muda bernama Walter. Pernikahan mereka terbilang super kilat, karena mereka baru sehari saja bertemu pada suatu pesta yang diadakan oleh keluarga Kitty. Sudah bisa ditebak, pernikahan itu tidak didasari oleh cinta. Kalau Walter jelas saja cinta mati sama Kitty ini, bisa dibilang buat dia adalah love at first sight. Tapi untuk Kitty, pernikahan ini dilakukan karena dia ingin hidup jauh dari keluarganya.

Ya, setelah menikah mereka memang langsung meninggalkan Inggris, sesuai keinginan Kitty. Merekapun pindah ke Cina dimana Walter ditugaskan. Di Cina, mereka bertemu dengan pasangan lainnya, dan disinilah cinta Kitty bersemi. Dia pun mulai asyik berselingkuh ria dengan seorang diplomat Inggris muda bernama Charlie, walaupun si Charlie sendiri sudah beristri.

Hubungan gelap merekapun akhirnya diketahui oleh Walter dan diapun memberikan ultimatum kepada Kitty. Kitty harus ikut dengannya ke pedalaman desa di Cina yang sedang terjangkiti wabah kolera. Pilihan lainnya, Walter rela menceraikan Kitty asalkan si Charlie juga menceraikan istrinya dan mau menikahi Kitty. Terang saja pilihan kedua yang diambil Kitty, tapi apa daya karena Charlie menolak untuk menceraikan istrinya.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketKitty pun akhirnya harus rela mengikuti suaminya ke pedalaman desa karena dia tidak punya pilihan lain. Hubungan mereka pun tidak lagi seharmonis dulu. Mereka jarang sekali berbicara satu sama lain. Mereka tinggal di satu gubuk dipinggiran desa, sedangkan Walter tiap harinya harus pergi ke desa itu untuk memeriksa para penduduknya yang sudah terserang kolera. Selain itu dia juga meneliti dan mencoba mencari solusi dari wabah kolera yang menjangkiti desa itu. Untuk membunuh rasa bosannya akhirnya Kitty pun setiap harinya pergi ke suatu panti asuhan untuk membantu beberapa biarawati disana.

Dari sinilah mulai tumbuh rasa cinta Kitty terhadap Walter. Dia mulai melihat sosok suaminya sebagai seorang pria yang begitu baik hati dan suka menolong orang lain. Dan dari sinilah ceritanya menjadi begitu ironis. Seperti apa sih ironinya, aku sangat anjurkan teman-teman untuk nonton sendiri filmnya, apalagi buat mereka penggemar film-film roman dan penggemar Edward Norton khususnya.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketBuat aku pribadi, film ini merupakan film roman yang dikemas dengan bagusnya. Walaupun lagi-lagi temanya cinta, tapi cerita ini bisa dibilang memberikan warna baru. Maksudku film ini menceritakan bahwa cinta itu layak untuk diperjuangkan. Lihat saja tokoh Walter, yang begitu cinta matinya sama si Kitty. Walaupun dia tahu bahwa Kitty menikahinya bukan karena cinta, walaupun dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa istri tercintanya sedang asyik bercumbu dengan pria lain, tetap cintanya tidak pudar, malahan dia menyalahkan dirinya sendiri dan bahkan dia sempat minta maaf sama Kitty:
Walter: "Forgive me".
Kitty: "Forgive you? There's nothing to forgive".

Coba bayangkan gimana aku gak nangis bombay!!!

Seperti yang aku bilang sebelumnya film inipun berakhir dengan ironis, dan menurutku kalimat paling ironis yang bisa aku kutip dari film ini adalah:
Walter Jr.: "Who's that, Mommy?"
Kitty: "Noone important, Darling".

Penasaran??? Nonton sendiri deh ya...

Monday, 16 July 2007

Sommerfest

2 minggu yang lalu tepatnya tanggal 7 Juli aku diajak Steffen ke acara yang namanya Sommerfest, atau kalau diterjemahkan artinya Pesta musim panas...gitu deh. Acara ini diadakan tiap tahunnya oleh tempat kerjanya Steffen, tapi khusus divisinya mereka saja. Hari itu aku bawa lumpia 50 biji sesuai pesanan hehehe. Untuk kilasan acaranya biar foto yang bicara ya.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini suasana rumah Sepp, rekan kerja Steffen. Ditempat inilah tiap tahunnya mereka kumpul-kumpul untuk mengadakan Sommerfest.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Menaikkan bendera perusahaan, tapi yang ini gak pake upacara hehehe.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Inilah korban kita untuk Sommerfest tahun ini...ikan Makarel...hmm enak deh...rasanya kayak bandeng...apa emang bandeng ya???


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini suasana meja makannya. Masing-masing dapet ikan satu ekor dan disinilah tempat pembantaiannya.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Sempat hujan dan akhirnya kita memutuskan untuk pindah ke dalam garasinya Sepp. Serasa konferensi meja kotak ya?


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Hujan pun berhenti dan kita memutuskan untuk keluar, tapi ternyata udaranya dingin juga, akhirnya tuan rumah bikin api unggun deh...hore...


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Semuanya duduk mengelilingi api ungun, beberapa tamu sudah pulang duluan. Tinggal beberapa yang tersisa dan bertahan sampai lewat tengah malam. Tamu pun satu persatu pamit, tinggal aku, Steffen, Michl (teman Steffen) dan Steffi (pacarnya), dan Hutti (temen Steffen yang lain). Kita ngobrol sampai sekitar pukul 3 dini hari dan akhirnya memutuskan untuk bermalam.

Wednesday, 11 July 2007

Ich muss immer hart kämpfen

Aku ingat waktu itu papaku pernah bilang: "wah kasihan ya anakku, selalu harus berjuang keras untuk mendapatkan apa yang dia mau". Ya terjemahan dari judul postinganku kali ini artinnya adalah: "Aku harus selalu berjuang dengan keras".

Aku memang merasa kalau aku ini tidak dengan mudah begitu saja mendapatkan apa yang aku mau. Semuanya itu harus selalu disertai perjuangan yang berliku dan tidak gampang. Apalagi aku terbilang orang yang perfeksionis. Semua harusnya berjalan sesuai yang aku rencanakan dan harapkan, kalau tidak...wah bisa langsung pusing tujuh keliling dan stress jadinya.

Sebagai contohnya adalah rencana melanjutkan studiku di Jerman sini. Dari awal aku sudah tahu bahwa ini tidak akan mudah. Banyak yang bilang, kenapa gak cari beasiswa saja kan di Jerman banyak tuh Uni yang menyediakan beasiswa. Percayalah, aku sudah mencoba untuk mencarinya, 2 tahun aku mencoba kemana-mana, tapi umumnya beasiswa itu diperuntukan bagi para pekerja sosial (terutama), pegawai negri ataupun para pengajar universitas negri, dan percayalah rasisme itu masih ada.

Yah intinya, sulit juga untuk aku mencari beasiswa. Tapi toh tetap saja dengan segala perjuanganku aku merasa selalu terberkati. Buktinya walaupun dengan biaya keringat sendiri bisa juga aku ke Jerman sini dan berencana melanjutkan studi disini. Tapi perjuangan belum berhenti. Dari persiapan bahasa, pengurusan dokumen-dokumen seperti menerjemahkan ijasah-ijasah sekolahku, pengurusan visa dan sebagainya benar-benar menguras energiku dan juga materi.

Sampai akhirnya disinipun aku sudah beres memasukkan pendaftaranku di Uni jauh hari sebelumnya, bahkan sampai ingin "perfect"-nya aku sampai belain ketemuin Profesornya, kok ya tetap saja ada masalah yang datang. Pendaftaran Uni tutup tanggal 15 Juli, dan weekend kemarin aku sadar bahwa dokumenku ada yang kurang. Langsung saja aku telpon Uni-nya untuk menanyakan apa aku masih bisa dapat kesempatan untuk menambahkan dokumen yang kurang tadi. Jawabannya positif.

Jadinya dari Senin aku melengkapi semua dokumenku dan berencana untuk ke Uni hari Selasanya. Lalu apa yang terjadi hari Selasa bisa teman-teman baca di postinganku sebelumnya. Dan postinganku hari ini berhubungan dengan apa yang terjadi hari ini.

So, begitu tau kemarin tidak ada kereta yang bisa kutumpangi menuju ke Uni di Regensburg, langsung aku telpon sekretariat di Uni-nya. Aku jelasin masalahku dan dia dengan ramah bilang: "gak apa-apa, besok juga masih bisa". Akupun langsung lega rasanya. Langsung saja aku atur janji jam 9 pagi untuk ketemuan sama dia, jadi semua dokumenku yang kurang bisa dikumpulkan dengan dokumenku yang lama.

Sengaja aku berangkat lebih awal dan aku sampai disana sekitar jam 1/2 9 pagi, tapi apa yang kudapati? Tulisan di depan pintu sekretariat: Karena sakit, dengan sangat menyesal hari ini sekretariat TUTUP. Wah aku langsung lemes. Kepalaku langsung cenut-cenut. Sempat terduduk lesu juga di kursi yang disediakan di depan kantor sekretariat. Aku mikir enaknya aku harus gimana.

Aku putuskan untuk coba cari siapa tau ada dosen atau profesor yang bisa bantu aku. Tapi apa daya, semuanya baru dateng diatas jam 10 bahkan banyak yang dateng jam 2 siang nanti. Mampus deh aku!!! Aku coba muterin gedung siapa tau aku nemu sekretariat lain yang buka tapi hasilnya nihil. Akhirnya aku putuskan untuk menunggu di lorong dekat sekretariat jurusan yang aku mau daftar. Entah sampai jam berapa. Ya aku sih berharapnya jam 10 akan ada dosen atau siapa saja yang datang.

Wah pokoknya jadi dosen di Jerman sini enak kali ya. Kerjanya tidak harus full time. Jadi sekretaris saja cuma dari jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Tidak seperti di Indonesia, baik dosen dan bagian Tata Usaha harus datang full time dari pagi sampe sore. Tidak adil kan? Dosen-dosen di Indonesia kerjanya lebih berat tapi gajinya lebih kecil hehehehehe.

Aku kembali duduk di kursi di depan kantor sekretariat, menunggu sampai sekitar jam 9 lewat 15 menit. Rasanya sudah pengin nyerah aja deh. Kepikiran ninggalin amplop didepan pintu sekretariat dan pulang. Ga peduli deh apa ada yang ambil dan diterima atau malah dibuang ke tong sampah. Sambil megangin kepala yang rasanya makin cenut-cenut aku hanya duduk manis dan menunggu, hingga akhirnya ada yang datang.

Mukanya sih familiar, rasanya aku pernah lihat dia di websitenya Uni. Tanpa banyak mikir langsung saja orang itu aku terjang. Aku langsung curhat mengenai pendaftaranku, tentang tutupnya kantor sekretariat setelah aku datang jauh-jauh dari Ingolstadt. Diapun hanya tersenyum sambil menatap aku dari atas sampai bawah. Sepertinya dia memperhatikan rambutku yang sudah kumel acak-acakan dan mukaku yang sudah amat kusut.

Masih tetap sambil senyum diapun menjulurkan tangannya menerima amplop pendaftaranku setelah panjang lebar aku jelaskan duduk masalahku. Dia pun bilang, "gapapa kasih saja ke saya, toh saya juga salah satu dari komite penerimaan mahasiswa". Langsung saja aku ingat. Ternyata dia itu Prof. Fischer yang pernah juga email-emailan sama aku waktu aku masih di Indonesia. Dia ini juga merupakan salah satu profesor Linguistik yang terkenal dari Regensburg University. Wah dia memang dewa eh dewi penyelamatku. Namanya pun sama seperti calon mertuaku, Roswitha, hehehe bukan disama-samain loh ya.

Akupun pulang dengan perasaan lega walaupun kepalaku masih cenut-cenut ketambahan pula perutku yang berteriak minta diisi. Maklum biasanya pagi-pagi sudah sarapan, eh ini pagi karena ingin buru-buru ke Uni jadinya gak sempet (atau tepatnya gak disempetin). So, satu masalah terselesaikan dan sekarang aku tinggal menunggu masalah lainnya yang akan datang. Ready and go. Lass mich jetzt wieder kämpfen!

Tuesday, 10 July 2007

Demo oh ... Demo

Hari ini aku bangun pagi-pagi, nyiapin kopi dan bersiap untuk mandi. Walaupun brrr dingin banget udaranya tapi memang sudah diniatin untuk mandi, maklumlah hari ini aku rencana mau ke Uni untuk mengurus pendaftaranku yang kacau balau. Ya untuk masalah itu maaf kalau aku tidak sharing karena terus terang mikirinnya saja sudah bikin aku pusing tujuh keliling hehehe. So balik lagi ke masalah mandi.

Sambil nunggu air untuk kopi mendidih, aku buka tirai jendela supaya matahari bisa masuk menyinari kamarku dan juga ruang tamu. Aku juga langsung buka jendela biar udara segar masuk dan tak lupa melihat temperatur pagi itu...weks...pagi ini 8 derajat Celcius. Pantesan saja dingin...ini mah serasa musim dingin saja.

Brrr...brrrr...dingin begini mah males mandi jadinya. Sempat terpikir juga sih untuk tidak mandi tapi enggaklah...kubulatkan tekad sambil menyiapkan pakaian untuk hari ini. Ya maklumlah soalnya aku sudah 2 hari gak mandi (hehehehe buka kartu nih...jorok ya hehehehe). Abisnya sudah 2 hari ini cuacanya mendung terus dan juga dingin jadinya ya males mandi hihihihi.

Kopi pun sudah jadi dan sambil nunggu dingin aku pun langsung terjun perang, maksudnya mandi. Wah mandi itu ternyata enak ya...seger...apalagi pake air hangat hmmm nikmat hehehe. Tapi ga enaknya itu kalau sudah selesai...weks...begitu keluar dari shower...langsung...brrr...beku...Duingin buanget!!!!!!!!!!!!!

Gapapa hari ini sudah niat jadinya harus hepi, meskipun dingin tetap senyum sambil bersiul-siul kecil. Ambil hairdryer aku langsung saja mengeringkan rambutku yang sudah makin gondrong (malessssssseeeee punya rambut panjang). Begitu kering langsung kusisir rapi. Ya harus kelihatan rapi dong kalau mau ketemu Profesor bukan kalau mau ketemu pacar saja.

Masih sambil bersiul aku mengecek semua dokumen-dokumenku yang sudah kusiapkan semalam sebelumnya dan langsung saja aku menikmati kopiku (kalau pas ini sih sudah gak bisa sambil siulan lagi deh kayaknya). Memang tidak ada yang senikmat secangkir kopi di pagi hari. Sejauh ini pagiku berjalan dengan sukses, walaupun udara dingin di pagi hari dan perkiraannya bakalan tetap dingin sepanjang hari dan bahkan hujan. Mungkin temperatur paling tinggi hari ini sekitar 10 derajat saja. Hm artinya aku harus siap pake jaket hujan juga. Tidak masalah...aku harus tetap niat dan ceria.

Beres semuanya akupun langsung beres-beres apartemen ala kadarnya dan langsung cabut ke stasiun kereta. Sambil jalan pun aku kembali bersiul-siul walaupun tanpa nada, karena dingin banget udaranya. Hmmm gak apa-apa, sebentar lagi juga sampai di stasiun dan di dalam kereta aku bisa terselamatkan dari udara musim panas yang dingin ini (gimana sih...musim panas kok dingin???). Setibanya di stasiun sudah ada beberapa orang yang senasib menunggu kereta di bawah terpaan angin dingin. Kali ini aku sudah tidak mampu bersiul lagi. Bibir dan gigiku serasa sudah beku.

10 menit lagi keretaku tiba. Aku sudah tidak sabar rasanya. Pastinya di dalam kereta akan lebih hangat. 10 menit sudah berlalu tapi keretaku tidak juga menunjukkan batang hidung lokomotifnya (apa juga sih??). Takut juga terlambat karena aku harus segera sampai stasiun pusat Ingolstadt dan dari situ ambil kereta lain jurusan Regensburg. Langsung aku telpon Steffen. Siapa tau dia dalam perjalanan ke tempat kerjanya bisa mampir untuk mengantarku ke stasiun pusat. Dan ternyata sekali lagi pangeranku dengan kuda hijaunya itu menyelamatkan aku.

15 menit dari stasiun nord ke stasiun pusat. Begitu sampe aku langsung masuk dan mencari keretaku. Tapi oh tapi apakah yang kutemui disana, kawan-kawan? Papan informasi menunjukkan bahwa hari ini tidak ada kereta yang beroperasi dikarenakan dari jam 8 pagi ini para supir lokomotif kereta akan mengadakan demo menuntut kenaikan upah mereka. Ya hari ini mulai jam 8 pagi para supir kereta dari semua penjuru Jerman akan mengadakan demo secara serentak, menuntut 31% kenaikan upah mereka. Artinya tidak akan ada satupun kereta yang beroperasi di Jerman hari ini.

Oh tidak!!! Hari yang kumulai dengan "hampir" sempurna langsung hancur seketika. Aku langsung naik bus dan kembali pulang. Postingan inipun ditulis dibawah tekanan stress dan depresi yang luar biasa hehehehehehe. Oh demo itu ternyata merugikan orang juga ya walaupun mereka itu menuntut sesuatu yang lebih baik (buat mereka). Padahal dulu jaman kuliah aku suka ikutan demo juga, tapi gak terpikir akan begitu merepotkan dan merugikan orang lain. Dengan ini aku mau minta maaf kepada para pengguna jalan ataupun siapa saja yang sempat aku buat repot dan semuanya yang merasa dirugikan selama aku demo dulu.

Thursday, 5 July 2007

3 Theme Songs of the Day

Kenapa kok 3? Karena 3 adalah angka favoritku dan boleh dibilang angka keberuntunganku juga hehehe...so selamat menikmati dan ikutlah bersama ber-romantis ria...hari ini saja.
Stolen by Dashboard Confessional
lyrics

Das Beste by Silbermond
lyrics

No No Never by Texas Lightning
lyrics

Pokoknya Love Melulu

Sebelumnya aku minta maaf duluan ya kalau tema postingan hari ini "LOVE" hehehe. Ya harap maklum karena hari ini bertepatan dengan 1 tahun pertunangan aku sama Steffen. Tidak terasa aku sama dia tahun ini sudah 8 tahun berteman...dan pacaran selama 2 setengah tahun. Ya kalau boleh cerita sedikit tentang kami walaupun tidak ada yang spesial sebenarnya hehehe. Kita kenalnya dari Internet (ya sudah biasa ya...seperti pada umumnya). Itupun tahun 1999 waktu aku pertama kali dikenalkan dengan internet sama temanku namanya Grace. Berhubung kita dapat tugas kelompok dan mau tidak mau harus cari bahan di Internet, begitu sih katanya. Akhirnya kita pun sekelompok berbondong-bondong ke warnet, semuanya 4 cewek: aku, Grace, Retno dan Imei.

Karena si Grace sudah terbiasa sama internet makanya dia yang pegang kendali saat itu. Tapi bukannya dia buka page untuk mencari tugas-tugas kita eh malahan dia buka kotak chatting. Dan langsung deh bak guru dia mengajarkan kita semua bagaimana caranya chatting, mulai dari istilash-istilah asl yang artinya age, sex dan location. Walah walah...aku yang gaptek total hanya terbengong-bengong hehehe. Mereka pun asyik chatting dan aku hanya ikut mengomentari seperlunya saja. Tidak begitu tertarik sejujurnya. Apalagi image chatting di otakku itu sudah negative punya. Ya walaupun aku gaptek tapi kan suka juga baca tentang sex internet lah, penipuan lah...ya pokoknya yang jelek-jelek.

Waktu pun bergulir dan saatnya kita harus balik ke kampus untuk kuliah. Aku cuma sempet kenalan sama cowok Turki, namanya Dincel. Awalnya sih dia yang manggil dan teman-temanku gak ada yang mau ngobrol bareng dia, soalnya dia membosankan, begitu sih kata mereka hehehe. Soalnya dia membahas tentang buku Moby Dick, yang mana kebetulan aku tahu ceritanya. Sama Dincel ini pun aku tetap berteman hingga sekarang. Dan tidak sekalipun pembicaraan kita menjurus ke sesuatu yang negative ataupun romantis. Murni pertemanan biasa. Setahun sejak perkenalan kita, dia mengirimkan aku novel Moby Dick. That was very nice. Tapi setelah itu ada gempa besar di daerahnya dan kitapun lost contact. Sampai akhirnya beberapa tahun yang lalu aku menemukan dia kembali dan masih berteman hingga sekarang.

Yang terjadi dengan Steffen pun sama. Detik-detik terakhir menjelang habisnya waktu kita menyewa internet, tiba-tiba muncul nama Steffen. Aku tertarik karena namanya hampir mirip dengan pacar pertamaku, "Steven". Iseng aku panggil dan diapun menanggapi, tapi percakapan tidak berlangsung lama karena waktu kita sudah habis. Kita cuma sempat bertukar email. Dari situ kita sering ngobrol, kadang lewat email kadang juga lewat surat, karena aku juga gak punya internet di rumah dan setiap mau ngecek email harus di warnet dan itu harus sewa...ya gak sampe dibelain gitu deh. Pembicaraan kitapun biasa saja. Kadang dia curhat tentang pacarnya dan aku curhat tentang pacarku, sampai akhirnya dia minta nomer telponku dan sejak itu dia sering telpon untuk sekedar tanya kabar dan kembali curhat.

Aku tidak pernah sama sekali kepikiran untuk menjalin hubungan yang lebih sama Steffen. Karena aku sendiri sebenarnya tidak begitu suka sama bule hehehe. Ya imageku tentang bule juga agak-agak negative gitu deh tapi ya kok malah dapetnya bule...wah..memang ada yang bilang kita hidup itu tidak boleh terlalu memegang prinsip, yang fleksibel aja. So berawal dari tahun 2004, kita mulai ber-sms ria lewat handphone, tapi sampai saat itupun aku tidak punya perasaan apa-apa sama dia. Dan awal 2006 pun dia memutuskan untuk datang ke Indonesia, katanya sih dia mau hubungan serius sama aku dan mengenal keluargaku.

Aku sih mikirnya...anak ini pasti gila ya. La wong ketemu aja belum pernah, cuma ngobrol ngalor ngidul kok ya tiba2 mendadak serius. Aku sih sampai detik dia datang masih menganggap dia hanya sebagai teman. Tapi perasaan sedikit demi sedikit mulai berkembang menjadi lebih. Dia sama sekali mendobrak semua image jelekku terhadap bule dan hal itulah yang membuat aku menjawab ya ketika dia tanya apa aku mau jadi pacarnya. Jarak dan perbedaan budaya sudah jadi agenda utama yang kita bicarakan. Tapi menghadapi itu semua kita sepakat berkomitmen untuk menjalaninya.

Keluargakupun juga menerimanya dengan senang hati, karena mereka sebelumnya juga sudah tahu tentang Steffen dari cerita-ceritaku. Dan mereka juga tidak ada masalah dengan hubunganku sama Steffen, mengingat perbedaan yang sangat jauh sekali antara aku sama dia. Saat itu aku hanya pikir...ya tidak ada salahnya untuk dijalanin toh aku juga sudah berteman sama Steffen untuk waktu yang cukup lama. Setidaknya aku tahu apa yang sudah dia alami sejak tahun 1999, begitu pula dia sebaliknya.

Tahun lalu dia datang lagi ke Indonesia, dan kali ini dia bicara serius sama orangtuaku. Kitapun menunjukkan keseriusan hubungan kita dan kedatangannya kali itu ditandai dengan pertunangan kita yang dilakukan kecil-kecilan. Hanya makan malam sekeluarga. Kitapun menyusun banyak rencana, untuk rencana pernikahan kita baik di Indonesia ataupun di Jerman, rencana studiku dan studinya dia juga.

Ya hari ini genap setahun pertunangan kita. Maunya sih kita keluar untuk makan, tapi katanya dia mau datang dan nanti mau masak sesuatu yang spesial. Ya enaknya gitu aja menurutku, berhubung cuaca juga tidak medukung, hujan dan angin besar. Selain itu makan malamnya kan bisa lebih romantis kalau cuma berdua saja hehehe. Lagian kita juga mau menabung biar bisa pulang ke Indonesia akhir tahun ini. Yah tidak penting sih mau dirayakan bagaimana dan dimana, yang penting kita berdoa agar segala rencana kita berjalan lancar, dan hubungan kita pun tetap berjalan baik adanya, tidak berubah tetap sebagai teman bicara sejak 8 tahun yang lalu, juga kita selalu diberkati olah Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Sunday, 1 July 2007

Istirahat dulu

Akhirnya aku memutuskan untuk istirahat sementara dari kursus bahasa Jermanku. Mungkin juga yang aku alami akhir-akhir ini hanya jenuh dan lelah. Tapi bagaimanapun juga ya harus aku jalanin. Tapi akhir bulan Juni lalu aku resmi selesai kursus level Qualifizierung Stufe I. Harusnya sih tinggal 1 Stufe lagi atau 1 level lagi sampai akhirnya semuanya rampung. Tapi aku pikir aku istirahat dulu sambil menunggu jawaban dari Universitas, apakah aku bisa diterima dan mulai kuliah Oktober depan, yaitu Winter Semester.

Kalau akhirnya aku bisa mulai kuliah tahun ini, ya aku tidak perlu lagi melanjutkan kursus di tempat yang lama, yang artinya lagi aku bisa hemat uang yang lumayan jumlahnya. Ya rencanaku juga nanti pelan-pelan sambil kuliah aku ambil kursus lagi untuk percakapan. Pokoknya mohon doanya teman-teman agar aku bisa diterima di Universitas tahun ini.

Ya Jumat kemarin merupakan hari terakhirku di tempat kursus. Pastinya aku senang banget hehehe. Pokoknya aku pengen cepat-cepat selesai saja. Tapi hari itu memang spesial. Diawali dengan terlambatnya keretaku selama 24 menit. Untungnya sih aku gak sampai terlambat masuk kursus, karena guruku juga ikutan terlambat hehehe.

Jadi ceritanya, waktu keretaku sampai di kota yang bernama Dachau, tiba-tiba ada Oma yang pingsan gitu. Jadinya keretaku berhenti karena keadaan darurat. Ya gak mungkin juga kan itu Oma sama Kondektur keretanya dilempar keluar dan ditinggal begitu saja...oh no no no. Jadinya langsung dihalo-halo kalau kereta akan berhenti untuk waktu yang tak bisa ditentukan. Untungnya sih kita sudah dekat München, jadi ada juga kereta lain yang namanya Schnellebahn, atau disingkat S-Bahn dari Dachau menuju München. Begitu diinformasikan kalau S-Bahnnya akan berangkat dalam waktu 10 menit, langsung saja orang-orang itu pada ngacir keluar demi mengejar S-Bahn.

Ya aku sih waktu itu masih pikir-pikir, toh juga kalaupun aku terlambat pasti guruku juga mengerti. Lagian aku mikirnya tuh kereta S-Bahn juga bakalan penuh pet pet sama orang (ya iyalah masa penuh sama ayam hahahaha). Benar saja dugaanku. Banyak yang berdiri dan saking penuhnya itu kereta, banyak juga yang gak bisa masuk. Akhirnya yang ga bisa masuk itu tadi dengan muka ditekuk berjalan kembali ke arah keretaku dan kembali masuk. Dengan terpaksa mereka menunggu, dan bahkan banyak juga yang langsung telpon dan dengan nada prihatin mengabarkan kalau kereta mereka bakalan terlambat.

Ya cukup lama kita nunggu di Dachau dan belum dapat kepastian kapan kereta akan melanjutkan perjalanan. Tiba-tiba terlihat beberapa paramedis berlarian dan juga si Bapak Kondektur yang sibuk riwa riwi dengan muka panik. Tapi tidak lama kemudian kereta pun melanjutkan perjalanannya. Langsung deh ngebut wes wes wes hehehe dan akhirnya sampai juga di München dengan keterlambatan waktu 24 menit.

Hari terakhir di tempat kursus sih biasa saja. Tidak banyak murid yang datang, cuma sekitar 8 orang. Kelas-kelas yang lain malah pergi ngopi sama guru-gurunya...walah enak'e toh! Ya kelasku si tetap ada pelajaran sampai tepat waktunya pulang. Akhirnya tiba juga saatnya mengucapkan perpisahan, dan itu ternyata susah juga ya. Ada beberapa teman yang sudah setengah tahun susah senang belajar bahasa bareng, dan walaupun ada juga yang baru 2 bulan kenalnya tapi juga susah ya...

Jadinya kita tukar-tukaran nomer telfon dan email. Dan berjanji kalau aku pas jalan-jalan ke München lagi, akan menghubungi mereka dan janjian untuk ketemuan sekadar ngopi bareng atau shopping bareng...Hm i'll do that for sure. I'll miss them simply just like that.

Tuesday, 26 June 2007

Die Erdbeeren Torte

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketKebetulan belanja beli satu pak Erdbeeren, 500 gr, atau lebih terkenalnya dengan nama Strawberry ya. Jadi niatan untuk mempraktekkan bikin Erdbeeren Torte. Die Erdbeeren Torte ku ini gampang sekali loh mbuatnya. Maklum untuk dasarnya aku tidak buat sendiri, soalnya disini sudah ada yang jual jadi, namanya Tortenboden. Asyik kan karena sangat praktis dan mudah. So, bagi yang mau coba-coba bikin...silakan deh.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketBahan:
Tortenboden
500gr Erdbeeren (Strawberry)
Margarine/Butter secukupnya
Vanilinzucker secukupnya (ini adalah gula yang sudah dicampur dengan aroma vanili)
1 pak (12 gr) Tortenguss, warna merah
1/4lt sisa air dari Erdbeeren

Cara:
Erdbeeren dibersihan dan dipotong-potong sesuai selera, diberi gula (buat yang suka manis boleh agak banyak) dan air sedikit (1 sendok makan). Aduk hingga tercampur dan diamkan semalam di kulkas. Siapkan Tortenboden, olesi permukaannya dengan margarine atau butter hingga rata. Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketTaburin dengan Vanilinzucker hingga permukaan rata tertutup. Mulai letakkan Erdbeeren satu persatu mulai dari sisi pinggir hingga tengah. Siapkan Tortenguss, masak dengan sisa air dari Erdbeeren (kalau kurang boleh ditambah air matang) diaduk terus hingga matang. Ingat untuk terus diaduk supaya dasarnya tidak hangus. Dinginkan sebentar kemudian tuangkan dengan rata ke permukaan Torte yang sudah tertutup oleh Erdbeeren. Dinginkan dan siap disantap dengan Schlagsahne (Whipped Cream). Enjoy your day!

Wednesday, 20 June 2007

Bersyukur

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketSudah belakangan hari ini aku bawaannya bete terus, mau marah aja deh. Gak tau juga kenapa, apa memang lagi banyak pikiran tentang ketrima apa enggak di Universitas, apa juga stress karena bahasa Jerman yang susahnya minta ampun, apa kangen sama keluarga dan teman-teman di Indonesia, apa juga karena pra-DB...bisa jadi sih...kena PMS. Pokoknya sedikit masalah aja jadinya besar dan aku jadi kesel sendiri akhirnya. Contohnya kayak kemarin waktu ngerjain PR dari tempat kursus. Emang sih aku tuh paling gak suka kalo dapet PR buat bikin essay, dalam bahasa apapun, apalagi bahasa Jerman whoa paling enggak deh!!! Eh kemarin lagi dapet tugas bikin essay dan temanya tentang Mikroelektronik. Mampus deh. Mana pake grafik pula lagi. Bener-bener males deh. Semaleman aku plototin grafiknya ya ga dapet-dapet ilham juga tuh. Bener-bener payah deh. Aku bener-bener merasa bodoh banget! Rasanya makin hari belajar bahasa Jerman bukannya tambah pinter malah tambah dudut deh. Terus sudah 2 hari ini aku ketinggalan kereta terus, soalnya keretanya datang lebih awal 2 menit. Mana kalau mau naik kereta aku harus turun tangga dulu, kayak lewat lorong bawah tanah gitu, trus naik tangga lagi keatasnya...wah ngos-ngosan deh. Abis gitu naik kereta selanjutnya pake keretanya terlambat pula. Wah pokoknya ga tau deh gimana menjelaskan perasaan ini, mau teriak juga ga bisa. Aku ngerasa kalo belakangan ini aku tuh harus extra kerja dan berpikir keras untuk semua yang aku mau, sedangkan orang2 disekitarku dengan mudahnya mendapat apa yang mereka inginkan. Dunia ini memang tidak adil! Kalau sudah begini rasanya pengin pulang ke Indonesia, apalagi beberapa orang2 terdekatku disana sedang tertimpa kesusahan dan betapa inginnya aku untuk sekedar berada di sebelah mereka saat ini. Tapi ya apa daya, toh kenyataannya aku disini dan harus setiap hari juga tetap pulang pergi naik kereta Ingolstadt-München selama 2 jam untuk sekedar belajar bahasa Jerman, yang sumpah susahnya minta ampun!

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketTapi sudah 2 hari terakhir ini pula aku belajar untuk lebih lapang dada dan selalu "mencoba" untuk bersyukur. Walaupun susah aku berusaha untuk bersyukur dari waktu aku membuka mata dan untuk setiap jam, menit dan detik yang aku lewati. Aku sadar bahwa Tuhan Allah YME itu sungguh baik hati. Waktu chatting sama adikku saja kemaren, sebenarnya aku sudah diingatkan. Adikku saja bisa nasehatin aku supaya aku bersyukur atas segala yang aku punya saat ini. Temanku saja yang sedang tertimpa kemalangan bisa nasehatin aku untuk menjalani semua masalahku dengan lapang dada. Apa aku gak malu coba. Bahkan sudah 2 hari ini aku selalu ketemu sama anak cowok yang masih sangat muda tapi sayang dia buta. Setiap kali liat dia rasanya aku langsung mbrebes mili. Bener-bener gak tega lihatnya. Rasanya sih dia bukan dari München, karena sepertinya dia tidak terbiasa sama hiruk pikuk dan hectic-nya München. Sepertinya dia juga tidak terbiasa dengan petunjuk2 untuk orang-orang buta di stasiun München, karena dia pernah hampir saja terjatuh ke rel, untung aja ada Oma-oma baik hati yang sigap menolong. Dengan tongkatnya itu dia mondar mandir cari jalan bahkan untuk naik eskalator saja dia kesusahan. Coba deh, apa gak miris rasanya waktu aku ngeliat itu? Yah, memang dunia itu tidak adil, tapi kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa kan? Kita harus menerima dan menjalaninya dengan lapang dada dan selalu bersyukur. Akupun bersyukur diberi tubuh dan badan yang sempurna dan sehat, dengan itu aku bisa kuat bolak balik Ingolstadt-München tiap harinya dan juga bisa tiap hari menerima pelajaran bahasa Jerman. Aku bersyukur karena aku bisa diberi kesempatan belajar dan mungkin nantinya meneruskan studiku di Jerman, dengan begitu aku banyak belajar hal-hal baru. Dan mungkin juga hidupku akan jauh lebih mudah, apabila mulai detik ini aku selalu bersyukur.

In difficult times, it's so hard to look around and to see what to be grateful for. So every single day, I found something to be grateful for and that's a powerful lesson. Now I'm very grateful for everything that has happened in my life. (-Alice Barrett-)

Monday, 18 June 2007

Erics Geburtstag am 17. Juni 2007


Ini dia si Eric yang hari Minggu kemarin ulangtahun yang ke-3. Wah dia senang sekali karena dapat hadiah banyak. Dari mamanya dia dapat bak truk (itu yang dia dudukin), trus dari oma opanya (papa mamanya Steffen) dia dapet gawang buat main sepakbola, dari aku dan Steffen dia dapat seri lainnya DVD Maulwurf dan masih banyak lagi buku cerita dan mainan-mainan lainnya sebagai hadiah. Makanya dia begitu lihat aku datang langsung seru soalnya ada teman main hehehe. Bayangin aja, saking senangnya masa aku disuruh naik ke bak truknya itu juga. Dan terjadilah percakapan ini:
Eric: "Karolina, du kannst auch hier sitzen". (Carol, kamu bisa juga duduk disini)
Carol: "Es geht nicht, das ist so klein für mich". (Gak bisa, itu terlalu kecil buat aku)
Eric: "Nein, nicht klein. Du kannst auch mitfahren". (Enggak, gak kecil. Kamu bisa ikutan juga kok)
Carol: "Es geht nicht, Eric, ich bin zu groß". (Gak bisa, Eric, aku terlalu besar)

Perdebatan pun terjadi dan dia tetap ngotot, sampai akhirnya jurus terakhirku ku keluarkan yaitu "jurus mengancam" hehehehe. Aku pun berdiri diatas bak truk itu dan memperagakan bagaimana jadinya sambil berkata:
Carol: "Schau mal, ich will kaputt machen". (Lihat deh, tar aku bisa bikin rusak loh)
Akhirnya diapun nyerah hehehe. Takut juga kali ya???

Hari itu kita makan Schnitzel dan Asparagus. Kali ini aku bebas tugas di dapur soalnya sibuk mainan sama Eric. Hari itu dia gak bisa ditinggal. Baru bentar bantu goreng Schnitzel dia sudah jadi mandor di belakangku.
Eric: "Kommt, Karolina, spiele mit". (Ayuk, Carol, main bareng)
Carol: "Ja, gleich, wenn ich fertig bin". (Ya, bentar, kalau aku sudah selesai)
Eric: "Wann bist du fertig?". (Kapan kamu selesainya?)
Carol: "Ja, gleich, ok". (Ya, bentar, ok)

Akhirnya gantian aku yang menyerah, aku pun pamit meninggalkan pekerjaanku di dapur dan kembali ke kamarnya Eric. Yang lainnya cuma bisa ketawa-ketawa aja ngeliatin tingkahku sama Eric. Sedangkan mamanya Eric, Katrin, cuma bisa ngeledekin aku, katanya: Kayaknya kamu sudah cocok punya anak deh, Rol. Akupun cuma bisa senyum-senyum pahit.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Ini aku bersama Eric. Sibuk mainan nih ceritanya. Hehehe jadi inget masa-masa jadi guru playgroup dulu deh.



Kelar makan, kita berleha-leha di Balkon. Menikmati pemandangan dan cuaca yang cerah. Kebetulan juga si Katrin ini tinggal agak di pelosok desa. Kalau dari Ingolstadt sekitar 30 menit lah naik mobil. Tidak terlalu jauh sih. Aku suka sekali sama suasananya. Udaranya bersih dan rumah-rumahnya terbuat dari kayu. Akupun bisa santai karena Eric sedang tidur hehehe.


Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Sekitar jam 3 sore kitapun menikmati kue ulangtahun. Eric pun bangun langsung cari-cari aku. Pake acara ngumpet-ngumpet segala sih hehehe, tapi bukan dengan maksud menghindar, aku cuma pengen nggodain dia aja hehehe. 3 lilin ulangtahun dinyalakan dan diapun langsung meniup semua lilinnya dengan semangat. Horeee...Alles gute zum Geburtstag, mein Liebe Eric.

Saturday, 16 June 2007

Ke Deutches Museum

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket Hari Kamis tanggal 14 kemarin aku dan teman-teman kursusku pergi ke Deutches Museum. Ya itung-itung kayak study tour gitu deh, berhubung ruang kelasku dipake untuk Test DaF, jadi kita harus melangsungkan kursus di tempat lain. So akhirnya kita ke Deutches Museum. Yang datang gak banyak, cuma 7 orang. Ya sebenarnya aku sendiri juga sudah males, apalagi hari itu paginya agak-agak mendung. Enakan juga di ranjang, mlungker hehehehe. Tapi ya aku pikir juga kapan lagi masuk Deutches Museum gratis, dibayarin sama tempat kursusku, dan juga cari suasana baru lah. So aku memutuskan untuk berangkat juga ke München hari itu.
Menara jam yang menunjukkan pukul 9 pagi tepat.


Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketHari itu kita janjian jam 9 pagi di depan pintu masuk. Di kereta dalam perjalanan ke München, temanku Ieva, dari Lithuania, telpon. Dia ngajakin ketemuan di stasiun jadinya kita bisa barengan ke Deutches Museumnya. Waktu aku dan Ieva sampai disana sudah ada Vera, Natalie, Sabrina dan Rahman. Gak lama kemudian guru kita, Frau Maria Wolf, datang disusul oleh Pavlo. Biaya masuknya 3 Euro untuk student tapi kita tidak perlu bayar karena semua ditanggung tempat kursus. Tapi berhubung kita mau masuk Planetarium, akhirnya kita sepakat untuk nambah masing-masing 2 Euro untuk tambahannya. Planetariumnya baru buka jam 10 pagi, jadi sebelumnya kita masih ada waktu sekitar 1/2 jam untuk keliling.

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketKemudian jam 10 kita masuk Planetarium. Filmnya berlangsung sekitar 45 menit. Cukup lama dan asyik juga. Walaupun aku sempet ngantuk dikit tapi overall seru kok hehehe. Dari situ kita menuju ke suatu kubah dan disana kita bisa melihat matahari dengan teropong besar. Ternyata matahari cuma kelihatan merah gitu aja ya hehehe. Petugasnya menceritakan bahwa matahari itu sebenarnya adalah bintang juga dan seperti bintang pada umumnya mereka itu terlahir sendiri dan dalam kurun waktu tertentu akan mati. Karena matahari itu merupakan bintang yang spesial (susah nih njelasinnya dengan bahasa Indonesia jadi aku tulis "spesial" aja ya hehehe) makanya dia bisa hidup lebih lama dari bintang normal lainnya. Tapi suatu saat matahari juga akan mati. Tapi tenang itu masih luaman buanget katanya. Terus aku mikir...kali itu yang dituliskan dalam Kitab Suci mengenai Apocalyptica alias kiamat...hiiiy jadi serem ihhhh.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Puas melihat matahari kita melanjutkan perjalanan dan sempat juga foto-foto. Ini aku sama Pavlo, dari Ukraina, foto di depan rumah-rumahan.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Berhubung sepi sempat juga kita foto bersama sekali. Sekalian mengabadikan hari itu hehehehe. Didepan dari kiri ke kanan: Natalie (Rusia), Vera (Rusia), Sabrina (Italia), Fr. Maria Wolf (guruku), Rahman (Indonesia). Dibelakang: aku, Pavlo (Ukraina) dan Ieva (Lithuania).