Tuesday 10 July 2007

Demo oh ... Demo

Hari ini aku bangun pagi-pagi, nyiapin kopi dan bersiap untuk mandi. Walaupun brrr dingin banget udaranya tapi memang sudah diniatin untuk mandi, maklumlah hari ini aku rencana mau ke Uni untuk mengurus pendaftaranku yang kacau balau. Ya untuk masalah itu maaf kalau aku tidak sharing karena terus terang mikirinnya saja sudah bikin aku pusing tujuh keliling hehehe. So balik lagi ke masalah mandi.

Sambil nunggu air untuk kopi mendidih, aku buka tirai jendela supaya matahari bisa masuk menyinari kamarku dan juga ruang tamu. Aku juga langsung buka jendela biar udara segar masuk dan tak lupa melihat temperatur pagi itu...weks...pagi ini 8 derajat Celcius. Pantesan saja dingin...ini mah serasa musim dingin saja.

Brrr...brrrr...dingin begini mah males mandi jadinya. Sempat terpikir juga sih untuk tidak mandi tapi enggaklah...kubulatkan tekad sambil menyiapkan pakaian untuk hari ini. Ya maklumlah soalnya aku sudah 2 hari gak mandi (hehehehe buka kartu nih...jorok ya hehehehe). Abisnya sudah 2 hari ini cuacanya mendung terus dan juga dingin jadinya ya males mandi hihihihi.

Kopi pun sudah jadi dan sambil nunggu dingin aku pun langsung terjun perang, maksudnya mandi. Wah mandi itu ternyata enak ya...seger...apalagi pake air hangat hmmm nikmat hehehe. Tapi ga enaknya itu kalau sudah selesai...weks...begitu keluar dari shower...langsung...brrr...beku...Duingin buanget!!!!!!!!!!!!!

Gapapa hari ini sudah niat jadinya harus hepi, meskipun dingin tetap senyum sambil bersiul-siul kecil. Ambil hairdryer aku langsung saja mengeringkan rambutku yang sudah makin gondrong (malessssssseeeee punya rambut panjang). Begitu kering langsung kusisir rapi. Ya harus kelihatan rapi dong kalau mau ketemu Profesor bukan kalau mau ketemu pacar saja.

Masih sambil bersiul aku mengecek semua dokumen-dokumenku yang sudah kusiapkan semalam sebelumnya dan langsung saja aku menikmati kopiku (kalau pas ini sih sudah gak bisa sambil siulan lagi deh kayaknya). Memang tidak ada yang senikmat secangkir kopi di pagi hari. Sejauh ini pagiku berjalan dengan sukses, walaupun udara dingin di pagi hari dan perkiraannya bakalan tetap dingin sepanjang hari dan bahkan hujan. Mungkin temperatur paling tinggi hari ini sekitar 10 derajat saja. Hm artinya aku harus siap pake jaket hujan juga. Tidak masalah...aku harus tetap niat dan ceria.

Beres semuanya akupun langsung beres-beres apartemen ala kadarnya dan langsung cabut ke stasiun kereta. Sambil jalan pun aku kembali bersiul-siul walaupun tanpa nada, karena dingin banget udaranya. Hmmm gak apa-apa, sebentar lagi juga sampai di stasiun dan di dalam kereta aku bisa terselamatkan dari udara musim panas yang dingin ini (gimana sih...musim panas kok dingin???). Setibanya di stasiun sudah ada beberapa orang yang senasib menunggu kereta di bawah terpaan angin dingin. Kali ini aku sudah tidak mampu bersiul lagi. Bibir dan gigiku serasa sudah beku.

10 menit lagi keretaku tiba. Aku sudah tidak sabar rasanya. Pastinya di dalam kereta akan lebih hangat. 10 menit sudah berlalu tapi keretaku tidak juga menunjukkan batang hidung lokomotifnya (apa juga sih??). Takut juga terlambat karena aku harus segera sampai stasiun pusat Ingolstadt dan dari situ ambil kereta lain jurusan Regensburg. Langsung aku telpon Steffen. Siapa tau dia dalam perjalanan ke tempat kerjanya bisa mampir untuk mengantarku ke stasiun pusat. Dan ternyata sekali lagi pangeranku dengan kuda hijaunya itu menyelamatkan aku.

15 menit dari stasiun nord ke stasiun pusat. Begitu sampe aku langsung masuk dan mencari keretaku. Tapi oh tapi apakah yang kutemui disana, kawan-kawan? Papan informasi menunjukkan bahwa hari ini tidak ada kereta yang beroperasi dikarenakan dari jam 8 pagi ini para supir lokomotif kereta akan mengadakan demo menuntut kenaikan upah mereka. Ya hari ini mulai jam 8 pagi para supir kereta dari semua penjuru Jerman akan mengadakan demo secara serentak, menuntut 31% kenaikan upah mereka. Artinya tidak akan ada satupun kereta yang beroperasi di Jerman hari ini.

Oh tidak!!! Hari yang kumulai dengan "hampir" sempurna langsung hancur seketika. Aku langsung naik bus dan kembali pulang. Postingan inipun ditulis dibawah tekanan stress dan depresi yang luar biasa hehehehehehe. Oh demo itu ternyata merugikan orang juga ya walaupun mereka itu menuntut sesuatu yang lebih baik (buat mereka). Padahal dulu jaman kuliah aku suka ikutan demo juga, tapi gak terpikir akan begitu merepotkan dan merugikan orang lain. Dengan ini aku mau minta maaf kepada para pengguna jalan ataupun siapa saja yang sempat aku buat repot dan semuanya yang merasa dirugikan selama aku demo dulu.

1 comment:

Ninis said...

Kekekekkk ... segitu depresi & sutresnya, sampe minta maaf karena pernoh demo ... Carol Carol ... kamu emang ngangenin ... gaya bicara (atau tulisan yah?!?) kamu :)

Semoga laen kali gak ada demo ketika kamu butuh kereta ... hihihiiiyy :D