Wednesday, 15 February 2006

I'm a Chinese Girl in Deutschland

Guys, 'RACISM IS STILL EXIST!'
Sedih ya dengernya. Ga di Indo ga di Singapore ga di Jerman, tetep aja jadi korban. Di Indo dikatain: 'dasar Cina kamu!', di Singapore dikatain: 'dasar org Indonesia', eh di Jerman dikatain juga, macem-macem lagi. Ada: 'Hm...Chinesin!` atau 'Huh...Indonesien!' atau 'oh Indonesien, the Islamic extremist!'. Pasti kalian bingung kan? Hehehe aku juga sih tapi ga heran kok. Sekarang di Jerman, Indonesia memang di-cap sbg negara Islamic extremist. Abis gmn enggak, hampir tiap hari di berita isinya demo di Indo ttg karikatur Mohammad lengkap dengan gambarnya loh. Jadi kalo aku pas mengenalkan diriku dan dari mana aku berasal, pasti mereka langsung nyeletuk begitu. 'Are you one of those Islamic extremist'

Tapi guess what! Ada 2 kejadian yang nyakitin banget. Waktu minggu lalu kita mau ke Berlin naik kereta malam, tiba-tiba naik 2 ABG yang kita assumed lagi mabok berat. 2 ABG itu bolak-balik mondar-mandir di gerbong kita sampai akhirnya salah seorang menepuk pundak Steffen dan langsung sok kenal gitu. Dia mulai nanya-nanya apa aku dari Thai atau Cina? Apa aku bisa bhs Jerman dan lain sebagainya? Kita emang sengaja nyuekin anak-anak itu tapi mereka semakin keterlaluan. Mereka mulai mengeluarkan kata-kata yang rasist dan juga menjurus ke arah seksual harassment. Harusnya aku tonjok muka mereka tapi Steffen uda keburu marah dan ngusir mereka. Aku jadinya takut juga. Untungnya juga sih mereka ga aku tonjok hehehe bisa-bisa aku dipenjara dan ga bisa pulang.

And Berlin. Terus terang aku ga begitu comfy di kota yg satu ini, padahal org asianya juga banyak. Mungkin karena pengalaman pertama menginjakkan kaki di stasiun keretanya tidak begitu mengenakkan. Well..kita baru sampe dan cape banget. Kita berencana ngopi di suatu tempat. Sedang bingung kesana-kemari nyari tempat tiba-tiba ada laki-laki, kaukasian, yg tampangnya semrawut (kata Steffen sih dia itu homeless gitu) dan langsung menghalangi jalan sambil meletakkan jari telunjuknya tepat di ujung kedua matanya dan menariknya sehingga matanya menyipit. Kita berdua bingung ngeliatnya tp di lgs menunjuk ke aku sambil mengulangi gerakannya itu lagi. Uh sebel banget. Seharian aku bete!! WHAT'S WRONG WITH MY SMALL NARROW EYES ANYWAY!

Kejadian demi kejadian sempat membuat aku minder di negri Kaukasian ini. Kalo jalan aku selalu nunduk dan kalo orang uda mulai ngeliatin aku, aku buru-buru sembunyi di balik badannya Steffen. Steffen sendiri sih selalu mencoba untuk menghibur but guys, you know me kan, it won't work. Until oneday mau ga mau aku harus jalan sendiri tanpa Steffen. Aku bener-bener nervous dan takut setengah mati. Aku sih mikirnya gimana kalo aku ketemu orang-orang narsist and picik seperti mereka-mereka itu lagi and this time i'm alone? Then I started to tell myself, 'Well Carol, you can always fight back for what against you. If they kill you then you die! You are a Chinese and there's no way you can change it. You live and die with it!' YEAH!!

Akhirnya aku pun jalan dengan kepala mendongak sambil bergumam dalam hati I may look Chinese but I'm trully Indonesian dan aku bangga dengan itu semua. Look at me and my smile. NOTHING IN THIS WORLD CAN MAKE ME DOWN!
Carpe Diem - Seize the Day

No comments: