Tuesday, 28 February 2006

Dresden Now and Then


The bombing of Dresden by the British Royal Air Force (RAF) and the United States Army Air Force (USAAF) between February 13 and February 15, 1945 remains one of the more controversial events of World War II.

old dresden

Historian Frederick Taylor says:
"The destruction of Dresden has an epically tragic quality to it. It was a wonderfully beautiful city and a symbol of baroque humanism and all that was best in Germany. It also contained all of the worst from Germany during the Nazi period. In that sense it is an absolutely exemplary tragedy for the horrors of 20th Century warfare…"[1]


"Dresden Bombing Is To Be Regretted Enormously"

The Feb. 13, 1945 bombing of Dresden by the British Royal Air Force has become a symbol for excessive, gratuitous violence on the part of the Allies during World War II. (Spiegel)

_40820895_zwinger-ap-compAt Zwinger

Sudah beberapa minggu yang lalu saya mengunjungi kota ini dan memang saya belum terpikir untuk bercerita tentang perjalanan saya. Karena memang menurut saya perjalanannya terbilang biasa saja. Mungkin juga karena waktu itu cuaca tidak mendukung. Selama berputar keliling kota ini hanya udara dingin yang menusuk yang bisa saya rasa. Tapi barusan saja saya baca sebuah artikel di majalah "Geo" dalam bahasa Jerman, walaupun saya tidak mengerti sepenuhnya dan berbekal kamus bahasa Jerman milik seorang teman saya, Utik, saya merinding dibuatnya.
_40820893_angel-ap-comp
Sungguh sulit dibayangkan bahwa dulunya kota ini luluh lantak oleh bom pada tanggal 14 Februari 1945. Memang waktu itu salah seorang teman saya di sini mencoba menjelaskan bagaimana bangunan-bangunan yang saya kunjungi itu dibangun kembali dengan fondasi yang baru tapi tetap dengan arsitektur lama, dan dia juga menunjukkan bekas-bekas peluru maupun bom yang masih terdapat pada bangunan lama. Memang susah bila dijelaskan dengan kata-kata, tapi memang kota ini merupakan bukti dari kejamnya perang pada waktu itu. Bagaimana kota ini penuh dengan mayat dan hampir rata dengan tanah.
_40820881_church-ap-comp
Saya sertakan beberapa foto yang berhasil saya dapat dari sekedar mencari di situs-situs yang berkaitan, sekedar untuk membandingkan keadaan kota Dresden dulu dan sekarang. Teman-teman bisa lihat bagaimana usaha bangsa ini membangun kembali reruntuhan kota hingga terlihat indah seperti sekarang. Mungkin juga cerita semacam ini bisa dijumpai dari kota korban perang lainnya seperti Hiroshima - Nagasaki?
Dresden NowDresden Now

Friday, 24 February 2006

Grbavica (THE WINNER OF GOLD BEAR 2006)



Director: Jasmila Zbanic
Actors: Mirjana Karanovic, Luna Mijovic, Leon Lucev

Bosnian director, Jasmila Zbanic, has already achieved international recognition with her documentary films (Red Rubber Boots, Do You Remember Sarajevo). Her feature-film debut again focuses on the traumas of war, the subject of her previous works.

Grbavica - The Movie Originally uploaded by Die Seite 13.

In Grbavica the two main figures try to come to terms with the legacy of war. Esma's 12 year-old daughter, Sara, wants to go on a school trip. She believes that her father was a war hero and pesters her mother to give her the necessary document so that she can join the trip free of charge. But Esma does not have the document. She wants to protect her daughter and herself by concealing the truth about the war in Sarajevo and the circumstances surrounding Sara's birth.
(Taken from Berlinale Journal)

Leipzig

Perjalanan ke Leipzig weekend kemarin memang agak terlambat. Maklum kekasih tersayang baru pulang dari kerjanya yang juga molor dan pastinya dia butuh istirahat sebelum mulai perjalanan. Yup, perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 4 jam dari Ingolstadt (that's where we live) ke Leipzig. Steffen memutuskan untuk bawa mobil sendiri. so kita baru jalan jam 7 malam (So, Tik, abis terima sms dari kamu kita masih leha-leha hehehe).


The Church of Bach
Originally uploaded by Die Seite 13.
Perjalanan sempat terhambat hujan, jd Steffen pun ga bisa terlalu kenceng bawa mobilnya, ya cukup 120 km/jam (WHAT!! segitu ga cepet???) hahaha pasti itu reaksi kalian kan. Well, kalu ga pake hujan si Steffen bisa nyetir kira-kira 170km/jam (WHAT!!) iya, orang sini nyetir kayak orang gila tapi jalanannya mulus bo' ga pating nggronjalan kayak jalan kita dan tidak ada namanya truk-truk lelet di tengah jalan (bayangkan situasi tol dari Jambangan ke arah Perak lengkap dengan truk-truk besarnya...huah...)

And kita sampe di tempatnya Ulrich (biasa dipanggil Ulli), temennya Steffen. So he's the host of the city. Kita nyampe sekitar jam setengah 12an gitu. Si Ulli udah ngoceh-ngoceh karena dia udah prepare dinner buat kita (oh, how sweet) dan dinner udah dingin saking lamanya nunggu kita. But, it was a nice dinner (thx Ulli). Tempat Ulli adalah apartement dgn 3 kamar, so Ulli punya room mates yang keduanya adalah cewek. Bayangin tempat yg kecil dipenuhi oleh 7 org (sorry, i didn't make any photos). Kita ngumpul semua di dapur: Steffen, aku, Ulli, Sus (his girlfriend), Ricky (Ulli's roommate), Knutz (Ricky's boyfriend yg jg baru nyampe dr Austria), dan satu lagi roommate-nya Ulli yg aku ga inget namanya (ups, sorry). It was so nice. Mereka ngobrol pake Inggris so aku bs nyambung hehehe. Kita makan and Ulli nawarin minuman yang dia racik sendiri antara Schnaps dan sedikit Plum...hmm...yummy... Meskipun mengandung alkohol tp enak bo' (hehehe bukannya yg mengandung alkohol emang enak).

The next day, Ulli ngajak kita ke Völkerschlactdenkmal, yg merupakan monumen utk mengingat perjuangan para soldier dari seluruh penjuru Eropa melawan Napoleon Bonaparte. Cuaca cerah tapi agak hujan waktu kita kelar mengelilingi Monumen ini. Well cuma sebentar kok. Ga terasa uda jam 1 siang dan kita memutuskan untuk makan sambil ngopi (hmm pas dgn suasana yang hujan-hujan gitu). dari ngopi-ngopi kita lanjut ke Museum Patung Terakota dinasti Qin. Yup jauh-jauh ke Jerman ketemu juga sama yang berbau Cina-Cina gini hehehe.

Dari situ kita memutuskan untuk jalan ke center of the city. Sus harus balik ke tempatnya dan kita bertiga jaln kali melihat pemandangan kota Leipzig. It was fun. Kita ngunjungin gereja tempatnya Bach dulu pimpin choir juga ke suatu restaurant yang katanya merupakan restaurant yang sangat terkenal karena ada ceritanya ttg sejarah Goethe dengan the Faust-nya (well, kalian yg dari sastra pasti ngerti apa yg aku maksud). Sekitar jam 6 kita ke University Tower, sekalian janjian ketemuan sm Sus lagi. Disini kita dapet foto2 yg bagus banget walaupun anginnya kencang dan duingin buanget!!

Kelar puter-puter dan sudah malam, kita memutuskan untuk cari makanan dan kita memutuskan untuk makan di restaurant yg namanya Chinese White...hahaha yup chinese food!! I feel like home...ada tahu, mie, nasi goreng, wah uenak pol!!

It's Saturday Night dan malam makin larut. Pulang?? No way!! Kita memutuskan untuk lanjut. Awalnya kita mau ke tempat yg namanya Tri-Angel. Disini kita bisa makan sambil main. Main? Iya, bermacam-macam board games bisa kamu temuin disini, monopoly, scrabble dan sebangsanya. Waktu aku sama Steffen ke Dresden kita sempet mampir ke tempat ini dan kita main suatu mainan dari Kanada (katanya) yang hampir serupa sama karambol, asyik deh! Mungkin ada yang minat buka tempat kayak gini di Indonesia?

Ups ya Tri-Angel, hehehe, tempatnya penuh, maklum kan malam minggu. So kita jalan lagi nyari pub yang asik katanya Ulli. Akhirnya kita pun sampe ke Pub yang namanya Orange Pub. Di tempat ini ngobrol-ngobrol sampe tengah malem. And then we went home.

The next day, Sunday, kita bangun agak siang dan langsung menuju ke Panorama. Tempat ini merupakan tempat serupa museum tp juga eksebisi. Seorang Arsitek Jerman, Yadegar Asisi, menggambar kota Roma kembali dan memperlihatkannya di suatu tangki gas yang besar banget. It was Awesome!! dan aku susah banget jelasin tempatnya tapi orang ini emang jenius. Begitu masuk aku aku langsung merinding, belum lagi lagu-lagunya yang ala gladiator gitu. Well, maybe you can have a little description by looking at the photos I made. Tapi emang ga begitu bagus karena disana gelap banget.

And sekitar jam 7 malem kita pulang. Back to Ingolstadt. Jalanan lancar dan tanpa hujan, so Steffen langsung ngebut 170 km/jam. Cape?? Iya lah... More about the place? kalo sempet yah hehehe. Pasti aku cerita-cerita terus. Asal dibaca aja, well that's the purpose of my writings anyway. And see ya!

The Most Romantic Song

(Well that's what I think #smile#)

TRULY (By Lionel Richie)
Girl, tell me only this
That I have your heart
For always
And you, want me by your side
Whispering the words, I'll always love you
And forever
I will be your lover
And I know if you really care
I will always be there

I need to tell you this
There's no other love... like your love
And I as long as I live
I'll give you all the joy my heart and soul can give

Let me hold you
I need to have you near me
And I feel with you in my arms
This love will last forever

Because I'm truly
Truly in love with you, girl
I'm truly
Head over heals with your love
I need you
And with your love I'm free
And truly
You know you're alright with me

PS : Hanya kebetulan lagu ini terdengar mengalun dari MTV ala Jerman ini. Hm..so what do you think??? masih ada lagu lainnya yg liriknya lebih dahsyat dari ini? Monggo tak tunggu commentsnya...

Berlinale Journal


Berlinale Journal
Originally uploaded by Die Seite 13.

Satu lagi yang tertinggal dari kesan mengunjungi kota Berlin. What a moviegoer I am ??!! Ke Berlin dan mengetahui kalo ternyata ada Festival Film tapi kok ya ga menyempatkan melihat seperti apa sih... Nyesel?? Ya iya tapi sudah terlambat. Well at least I could grab this Journal dan setiap hari aku baca semua resensi film2 yang terlibat dalam Festival Film ini. Well, maybe oneday I can see one of them in my fav DVD Shop at PTC (Halo, koko PLAY, apa kabar?) Dengan harga 8rb utk sebh DVD bajakan (apa msh segitu hrgnya?)

Well, yang pasti Journal ini juga sesuatu yang sangat berharga buat aku. Karena nanti aku akan bawa pulang dan kuperlihatkan pada teman2ku yang hobi download movie for free, yeah!!

PS: For Onie, Janjiku utk sebuah poster bisa kau mimpi2kan dulu. Gambar covernya itu merupakan gabungan dr poster2 yg dijual. I got me the PINK one (left corner). So you can guess, gbr mana yg aku pilihin buat kamu...hehehehe

Thursday, 23 February 2006

It's Winter


Blow, blow, thou winter wind
Thou art not so unkind,
As man's ingratitude.
William Shakespeare (1564 - 1616)

In the bleak midwinter Frosty wind made moan, Earth stood hard as iron, Water like a stone; Snow had fallen, snow on snow, Snow on snow, In the bleak midwinter, Long ago.
Christina Rossetti (1830 - 1894), A Christmas Carol

Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping here To watch his woods fill up with snow.
Robert Frost (1874 - 1963), Stopping by Woods on a Snowy Evening

In the depth of winter, I finally learned that within me there lay an invincible summer.
Albert Camus (1913 - 1960)

Every winter, When the great sun has turned his face away, The earth goes down into a vale of grief, And fasts, and weeps, and shrouds herself in sables, Leaving her wed
ding-garlands to decay-- Then leaps in spring to his returning kisses.
Charles Kingsley (1819 - 1875), Saint's Tragedy (act III, sc. 1)

Bagel

Sewaktu di Leipzig, Ulrich (Ulli, Steffen's friend) ngajak kita lunch di suatu kedai fast food dgn spesialisasi Bagel. Hm apa ya itu? aku sih kayaknya pernah denger dari tipi-tipi gitu deh tp seperti apa rasanya kayaknya belun pernah ngrasain deh hehehe. sekilas dari gambarnya kayak Donat kan tp ternyata beda. Jenis Bagelnya sendiri macem-macem. Kamu bisa pilih mau Bagel kosongan (natural), coklat, Bagel rasa tomat, rasa keju, rasa kayu manis, rasa berry, rasa jagung, apa Bagel yang pake wijen. Selanjutnya kamu bisa pilih isinya. Hm aku sih pilih yg Sesamme Bagel Turkey Taste, soalnya itu yg paling keliatan masuk akal and recommended by the restaurant.

Absolutely different from Donut. Rotinya lebih kenyal dan tebal. Tapi by the way semua roti di Jerman sini keras-keras dan menurut mereka itu yang bagus. Yang kaya akan gandum. So I guess they have a strong teeth anyway :o)

So what is Bagel? According to Wikipedia, Bagel is a bread product traditionally made of yeasted wheat dough in the form of a roughly hand-sized ring which is boiled in water and then baked. The result is a dense, chewy, doughy interior with a browned and sometimes crisp exterior. The dough may also be flavored to produce many varieties: salt, onion, garlic, egg, pumpernickel, rye, sourdough, whole wheat, multigrain, cinnamon-raisin, cheese, caraway, blueberry, and muesli among others. Bagels may be topped with seeds such as poppy or sesame, which are baked onto the outer crust. Though often made with sugar, malt syrup, or honey, bagels should not be confused with doughnuts (donuts).

Want to know more about the Bagel I ate at Leipzig, you can visit www.bagelbrothers.com. Yup, that's exactly the place where I enjoyed every bites of my Turkey taste Bagel...yummy...slurp...ahhh.

Friday, 17 February 2006

Friday I'm in Love



Guys, May you fill in the shoutbox on the left for any comments, greets, or whatsoever. pls say something for I'm missing every single of YOU there in the home country. This evening I'll be leaving to a town called Leipzig. It's mentioned on my travel book that it's the 2nd largest city in East Germany since Berlin (of course). Well let's see what I can share with you all after my nice weekend. I hope you have a good weekend too!!

SCHÖNES WOCHENENDE !!!

CANDY - Australia


Candy
Originally uploaded by Die Seite 13.
Director : Neil Armfield
Actors : Heath Ledger, Abbie Cornish, Geoffrey Rush

The top ranking cast of Neil Armfield's Candy includes Oscar award-winner Geoffrey Rush (Shine), young star Heath Ledger (Brokeback Mountain) and Abbie Cornish. The story centres on a young couple that uses heroine to step up the intensity of their passion. It seems that nothing can separate Dan and Candy until they become increasingly immersed in their addiction. Soon, the only thing that counts is getting money for drugs. The dream of permanent passion is replaced by the nightmare of mental and physical disintegration. When Candy almost reaches the point of insanity, Dan makes a final attempt to rescue the relationship.

(taken from Berlinale Journal)

About Death


For certain is death for the born
And certain is birth for the dead;
Therefore over the inevitable
Thou shouldst not grieve.
Bhagavad Gita (250 BC - 250 AD)



Be open to your dreams, people. Embrace that distant shore. Because our mortal journey is over all too soon.
David Assael, Northern Exposure, It Happened in Juneau, 1992


Think not disdainfully of death, but look on it with favor; for even death is one of the things that Nature wills.
Marcus Aurelius Antoninus (121 AD - 180 AD)

Thursday, 16 February 2006

ELEMENTARTEILCHEN


bild.php, originally uploaded by Die Seite 13.

(The Elementary Particles) - German Movie

Director : Oskar Roehler
Actors : Moritz Bleibtreu, Franka Potente, Christian Ulmen; Martina Gedeck

It's a film from one of the most controversial novels published in recent years. The bestseller, by the French writer Michel Houellebecq, describes the lives of two half-brothers who are both in search of the meaning of life. Michael, the introverted molecular biologist, is concerned with ending sexual desire whilst Bruno, the teacher, pursues his hunt for happiness through sex with prostitutes. Finally, both of them encounter the love of a lifetime. But happiness seems to be brief.

(taken from Berlinale Journal)

Dachau Concentration Camp Memorial Site

Memorial Site ini dibangun diatas lahan yang dulunya memang merupakan 'concentration camp' di Dachau. Tempat ini di-established pada tahun 1965 oleh para mantan tahanan yang berhasil selamat. Mereka tergabung dalam suatu kelompok 'Comite International de Dachau'. Pemerintah Jerman bagian Bavaria pun mendukung pembukaan Memorial Site ini dengan memberikan bantuan keuangan. Di tahun 1996 - 2003, exhibition tentang semua sejarah yang terjadi di tempat ini mulai dipublikasikan bersamaan dengan kehidupan para tahanannya atau yang dikenal dengan 'Path of the Prisoner'.

22 Maret 1933, beberapa minggu setelah Adolf Hitler diangkat sebagai Reich Chancellor, sebuah 'concentration camp' untuk para tahanan politik dibangun di Dachau. Tempat ini merupakan model awal bagi seluruh 'contentration camp' lainnya. Tempat ini juga menjadi 'school of violence' bagi para tentara SS. Dalam 12 tahun berdirinya KZ Dachau (begitu mereka menyebutnya. KZ = Konzentrationlager), telah lebih dari 200.000 orang dari seluruh penjuru Eropa ditahan di tempat ini, 43.000 lebih dari mereka meninggal. Hingga akhirnya, pada 29 April 1945 tentara Amerika mengambil alih tempat ini dan membebaskan para tahanan yang masih selamat.

QUOTATIONS OF TODAY

I do the very best I can to look upon life with optimism and hope and looking forward to a better day, but I don't think there is anything such as complete happiness. It pains me that there is still a lot of Klan activity and racism. I think when you say you're happy, you have everything that you need and everything that you want, and nothing more to wish for. I haven't reached that stage yet.
Rosa Parks (1913 - 2005)


Racism, pollution and the rest of it are themselves very close to extinction.
R. Buckminster Fuller (1895 - 1983)

I am still determined to be cheerful and happy, in whatever situation I may be; for I have also learned from experience that the greater part of our happiness or misery depends upon our dispositions, and not upon our circumstances.
Martha Washington (1732 - 1802)


You're alive. Do something. The directive in life, the moral imperative was so uncomplicated. It could be expressed in single words, not complete sentences. It sounded like this: Look. Listen. Choose. Act.
Barbara Hall, A Summons to New Orleans, 2000

Wednesday, 15 February 2006

I'm a Chinese Girl in Deutschland

Guys, 'RACISM IS STILL EXIST!'
Sedih ya dengernya. Ga di Indo ga di Singapore ga di Jerman, tetep aja jadi korban. Di Indo dikatain: 'dasar Cina kamu!', di Singapore dikatain: 'dasar org Indonesia', eh di Jerman dikatain juga, macem-macem lagi. Ada: 'Hm...Chinesin!` atau 'Huh...Indonesien!' atau 'oh Indonesien, the Islamic extremist!'. Pasti kalian bingung kan? Hehehe aku juga sih tapi ga heran kok. Sekarang di Jerman, Indonesia memang di-cap sbg negara Islamic extremist. Abis gmn enggak, hampir tiap hari di berita isinya demo di Indo ttg karikatur Mohammad lengkap dengan gambarnya loh. Jadi kalo aku pas mengenalkan diriku dan dari mana aku berasal, pasti mereka langsung nyeletuk begitu. 'Are you one of those Islamic extremist'

Tapi guess what! Ada 2 kejadian yang nyakitin banget. Waktu minggu lalu kita mau ke Berlin naik kereta malam, tiba-tiba naik 2 ABG yang kita assumed lagi mabok berat. 2 ABG itu bolak-balik mondar-mandir di gerbong kita sampai akhirnya salah seorang menepuk pundak Steffen dan langsung sok kenal gitu. Dia mulai nanya-nanya apa aku dari Thai atau Cina? Apa aku bisa bhs Jerman dan lain sebagainya? Kita emang sengaja nyuekin anak-anak itu tapi mereka semakin keterlaluan. Mereka mulai mengeluarkan kata-kata yang rasist dan juga menjurus ke arah seksual harassment. Harusnya aku tonjok muka mereka tapi Steffen uda keburu marah dan ngusir mereka. Aku jadinya takut juga. Untungnya juga sih mereka ga aku tonjok hehehe bisa-bisa aku dipenjara dan ga bisa pulang.

And Berlin. Terus terang aku ga begitu comfy di kota yg satu ini, padahal org asianya juga banyak. Mungkin karena pengalaman pertama menginjakkan kaki di stasiun keretanya tidak begitu mengenakkan. Well..kita baru sampe dan cape banget. Kita berencana ngopi di suatu tempat. Sedang bingung kesana-kemari nyari tempat tiba-tiba ada laki-laki, kaukasian, yg tampangnya semrawut (kata Steffen sih dia itu homeless gitu) dan langsung menghalangi jalan sambil meletakkan jari telunjuknya tepat di ujung kedua matanya dan menariknya sehingga matanya menyipit. Kita berdua bingung ngeliatnya tp di lgs menunjuk ke aku sambil mengulangi gerakannya itu lagi. Uh sebel banget. Seharian aku bete!! WHAT'S WRONG WITH MY SMALL NARROW EYES ANYWAY!

Kejadian demi kejadian sempat membuat aku minder di negri Kaukasian ini. Kalo jalan aku selalu nunduk dan kalo orang uda mulai ngeliatin aku, aku buru-buru sembunyi di balik badannya Steffen. Steffen sendiri sih selalu mencoba untuk menghibur but guys, you know me kan, it won't work. Until oneday mau ga mau aku harus jalan sendiri tanpa Steffen. Aku bener-bener nervous dan takut setengah mati. Aku sih mikirnya gimana kalo aku ketemu orang-orang narsist and picik seperti mereka-mereka itu lagi and this time i'm alone? Then I started to tell myself, 'Well Carol, you can always fight back for what against you. If they kill you then you die! You are a Chinese and there's no way you can change it. You live and die with it!' YEAH!!

Akhirnya aku pun jalan dengan kepala mendongak sambil bergumam dalam hati I may look Chinese but I'm trully Indonesian dan aku bangga dengan itu semua. Look at me and my smile. NOTHING IN THIS WORLD CAN MAKE ME DOWN!
Carpe Diem - Seize the Day

Jam 4 sore

Langit diluar agak mendung hari ini.
Tidak seperti biasanya. Oh mungkin karena hujan sedang turun dengan malu-malunya.
Atau mungkin terlalu takut untuk bersentuhan dengan lapisan putih
yang sudah lebih dahulu menguasai daratan.
Pohon-pohon yang telanjang pun kini mulai terlihat basah
dan dingin pun mulai merambah ke seluruh tulangku.

Menunggu kekasih yang tak kunjung pulang.
Pikiranpun mulai bermain-main nakal.
Sedang apa dia di dunianya?
Atau masakan apa yang harus aku sajikan untuknya malam ini?
Oh iya...orangtuanya besok datang.

Mungkin aku bisa mulai bingung sekarang.
Apa mereka bakal suka masakan yang besok aku siapkan untuk mereka?
Hm...nasi gorang, sup merah dan daging cah paprika
Kedengaran seperti makanan khas oriental?
Ya ya ya, semoga rasanya bakal seenak kedengarannya

Sekarangpun sudah lewat jam 4
dan aku masih tidak bisa berhenti memikirkan segala sesuatu tentang dirinya.

Tuesday, 14 February 2006

Haus Akan Pengetahuan

Ya, sebenarnya saya mau buat judul dalam bahasa Inggris tapi saya coba pikir-pikir kayaknya susah juga cari yang benar-benar tepat dan cocok. Apa ada teman-teman yang punya masukan? Semuanya bebas berpendapat, jadi saya tunggu comments dari teman-teman semua.

Sekarang saya tanya, apakah maju atau tidaknya suatu bangsa bisa dilihat dari masing-masing individu yang mendiaminya? Kayaknya parameter untuk suatu bangsa yang maju juga agak rancu. Apakah bangsa, yang dengan sukses mengadakan kejuaran A1 sampai-sampai Presidennya harus naik sepeda motor ajudannya ke lokasi dikarenakan jalanan yang macet total, bisa dikatakan negara maju? Apakah harus diukur lagi dengan banyaknya jumlah para koruptor di negara itu? Atau banyaknya gedung megah pencakar langit di tiap sudut kota besar? Bisa jadi jawaban untuk semua pertanyaan itu adalah 'Iya' atau juga bisa 'Tidak'.

Sudah 2 minggu 5 hari saya bertualang di negara berbendera Hitam-Merah-Kuning ini. Saya juga menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa kota besar seperti Dresden, München, dan Berlin. Minggu pertama saya mengunjungi Dresden. Sebuah kota yang tidak terlalu besar dan penuh dengan bangunan korban perang (maksudnya ialah tembok-tembok tua yang terkena bom ataupun bekas tembakan dapat terlihat). Kemudian saya mengunjungi München, sebuah kota dengan Stasiun kereta (disini mereka menyebutnya Hauptbahnhof = stasiun kereta utama) yang selalu penuh dengan orang lalu lalang. Ada Kaukasian, Asian, African, pokoknya semua deh ada disini. Lalu Berlin, sebuah kota yang amat besar dan juga penuh dengan orang dan juga tembok-tembok yang penuh dengan grafiti. Tidak jarang pula terlihat beberapa tulisan yang agak menyeramkan (seperti berbau kekerasan, rasialisme, dan peninggalan kelam sejarah negara itu).

Sejauh saya melangkahkan kaki di kota-kota itu, saya melihat suatu hal yang perlu saya ceritakan ke teman-teman. Walaupun saya bisa dikatakan baru sebentar disini tapi saya sudah bisa menilai seperti apa bangsa ini. Satu dari sekian banyak hal yang bisa saya garis bawahi adalah: Jerman adalah suatu bangsa yang rakyatnya selalu haus akan pengetahuan. Mengapa saya bisa mengatakan hal seperti itu? Hebatnya, negara ini punya bermacam-macam museum (yang terawat tentunya) dan bangunan-bangunan kuno yang dibuka untuk umum. Biaya masuknya sekitar 7 - 9 euro per orang. Mahal? Buat saya tidak karena banyak hal yang bisa saya dapat disana dan teman-teman tahu? Saya bisa menghabiskan berjam-jam didalam museum itu bahkan dari buka sampai tutup. Pengunjungnya? Tentu saja banyak sekali!! Bapak-bapak, ibu-ibu, anak sekolahan, gurunya juga, opa oma, satu keluarga full, bayi, bahkan orang pacaran juga kesitu. Hebat kan. Dan mereka bukan hanya sekedar lewat dan melihat tapi memperhatikan dan mendengarkan dengan seksama penjelasan dari audio guide yang dipinjamkan oleh pihak pengelola musuem itu. Bentuknya seperti telefon tapi lebih panjang. Di tiap benda yang dipajang di museum itu diberi nomer sehingga pengunjung bisa langsung menekan nomer pada audio guide dan mendengarkan penjelasan mengenai benda itu. Hebat kan!

Yang sering terlihat adalah sekelompok ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Mereka masing-masing membawa satu audio guide dan mendengarkannya dengan seksama. Apabila si anak tidak mengerti maka orangtua itu akan membantu menjelaskan dengan cara mereka sendiri. Menyenangkan sekali melihatnya! Ternyata kebiasaan untuk selalu mencari pengetahuan bukan hanya mereka dapat dari mengunjungi museum. Dari rumah mereka sudah dibiasakan untuk saling bertukar pendapat dan bebas mengemukakan apa saja mengenai kejadian-kejadian di negara mereka. Tak jarang mereka beradu pendapat (atau bhs kerennya eyel-eyelan) dan saling memberikan fakta yang mereka ambil dari koran, ataupun buku ensiklopedia. Hebat bukan!!

Bisa tidak ya kita melahirkan suatu generasi baru bagi negara kita? Generasi yang selalu mau untuk belajar dan selalu mencari pengetahuan? Bisa sih bisa tapi kayaknya hal tersebut memang susah diterapkan di negara kita karena kurang sarana prasarana. Museum? Berapa dari kalian yang pernah ke musuem Mpu Tantular? Apa yang bisa kita dapat disana? Apakah kita bisa memulai pembaharuan suatu anak bangsa yang baru yang selalu haus akan pengetahuan? Bagaimana menurut teman-teman?

Salam untuk kalian semua dari Ingolstadt

:TANGANKU

Sebentar lagi tanganku ini akan bertemu dengan kekasihnya
yang dulu pernah erat menggenggamnya dan lembut menyentuhnya.

Ya, 1 jam 36 menit lagi.
Dia sungguh kegirangan hingga tak lagi mengindahkan udara dingin
yang hampir minus 6 derajat Celcius di luar sana.

Ya, 678 miles lagi.
Ayolah cepat, tangan ini sudah mulai keriput, menggigil gemetar
seirama dengan nadi yang kian bergejolak

(on the plane 10.30am, above Istambul, Jan 26 2006)

I'm a dreamer - Katie M. Cumbo



I dream of serenity,
peace,
calmness.
of loving,
being,
sharing,
having
I’m a dreamer
I dream of living,
helping,
receiving,
giving
I’m a dreamer
one who sleeps
away reality

QUOTATION



The warm bodies shine together in the darkness,
the hand moves to the center of the flesh,
the skin trembles in happiness
and the soul comes joyful to the eye
-Allen Ginsberg-


From Berlin I hail, and your love is mine.
When the night nears, hold me, my love, and we shall soar.
-Boris Bracht-


Night is everything in motion.
-Dylan Thomas-