Tuesday, 20 March 2007

Makasih Onie!

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketIni adalah fotoku bersama Utik dan Onie (maaf kalau tidak jelas, nanti kalau ketemu foto yang lebih bagus pasti aku ganti ok). Sekedar info, Utik itu yang cewek dan Onie itu yang cowok (biar tidak tertukar begitu). Onie ini adalah salah satu temanku yang tertinggal di Indonesia. Eh bukannya tertinggal sih tapi memang sengaja aku tinggal di Indonesia. Males bawa-bawa makhluk yang satu ini. Hehehe gak deh On, just kidding ok bro! Onie ini gak jelek-jelek amat kok (bukan maksud promosi loh, 'cos he's taken anyway). Kesan pertama waktu lihat Onie: waktu itu awal-awal baru masuk kuliah. Dia ini cukup dikenal di kalangan para mahasiswa. Hal ini dikarenakan dia ini termasuk salah satu aktivis pada masa itu. Ya aku masuk kuliah kan tahun 1998 dan tahun itu banyak sekali demonstrasi mahasiswa menentang pemerintahan. Hari itu tanggal 17 Agustus 1998, tepat setelah upacara bendera, diadakan open house mengenai mengenai kegiatan extra kurikuler bagi para mahasiswa. Waktu itu ada suatu kelompok mahasiswa yang kegiatannya ya cuma demo ini dan salah satu anggotanya ya Onie ini hehehe. Apa ya On namanya? Aku kok lupa ya.

Pertama lihat Onie, aku bilang dalam hati, hmmm mirip Jamie Aditya. Jamie Aditya ini adalah salah satu presenter MTV idolaku (kalau gak salah sekarang dia jadi host-nya National Geographic di Australia). Tatapannya menenangkan, matanya shyadu, Onie ini tidak banyak bicara tapi orang pasti tau kalau 'contents' di kepalanya itu 'fully-loaded'. Bahkan saking penuhnya sampe kalau mau ngomong aja susahnya minta ampun. Itulah kesan pertama ku terhadap Onie. Kemudian aku dapat kesempatan untuk mengenalnya lebih jauh karena dia memutuskan untuk transfer jurusan dan masuk Sastra Inggris. Banyak hal yang kita sering diskusikan atau sekedar memperbincangkan suatu hal yang tidak jelas. teman 'nongkrong' di selasar Gedung Sastra yang asyik, karena banyak hal yang dia tahu dan aku tidak tahu hehehehe (kadang dia juga sok tahu hehehe becanda lagi nih). Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketSemakin dekat, semakin kita kenal mahluk macam apa Onie ini sebenarnya. Tenang-tenang tapi menghanyutkan hehehehe. Aku mulai suka ngledekin dia dengan sebutan King Cusco atau Llama. Bagi kalian yang pernah lihat film kartun judulnya "The Emperor's New Groove" pasti tahu sama tokoh diatas. Bagi yang tidak tahu ya cerita singkatnya begini: Ada suatu kerajaan dengan rajanya yang sangat angkuh dan semena-mena, namanya King Cusco. Suatu hari dia minum ramuan yang mengubahnya menjadi seekor Llama. Hewan ini sekilas mirip Unta tapi lehernya panjang dan tidak berpungguk. Pasti kalian mikir aku sadis banget, masa temen dikatain kayak Llama. Iya kan? Alasannya kenapa aku manggil dia begitu sebenarnya karena pas aku jalan-jalan ke Taman Safari trus liat si Llama ini berdiri di tengah jalan dan menatap ke arahku, aku ingat cara Onie menatap aku. Matanya sama plek, karena si Llama ini matanya juga sayu dan menenangkan, begitu maksudnya hehehe. Onie pun hanya tersenyum atau kadang tertawa terkekeh setiap kali aku memanggilnya 'Llama', tanda dia tidak keberatan. Betul begitu On?

Photo Sharing and Video Hosting at PhotobucketOk enough about Onie and Llama. Minggu lalu aku ada telpon dia karena saat itu aku sedang dilanda kebingungan. Aku bingung mau ambil jurusan apa buat kuliah nanti, apa Literatur atau Linguistik. Seingatku dia ini dulu ambil penjurusan Linguistik sedangkan aku Literatur, tapi ternyata salah. Dia juga ambil Literatur. Ya sudah, la wong kadung sudah telpon. Akhirnya kita ngobrolin tentang Litaratur dan Linguistik. Pada dasarnya aku lebih berat ke Literatur dikarenakan memang jiwaku sudah mantap disitu. Intinya tanpa Literatur aku tidak bisa hidup hehehehe. Tapi aku merasa untuk bekal karir di Jerman, dikemudian hari, rasanya ilmu Linguistik akan lebih menguntungkan. Toh aku bisa ngajar bahasa Inggris juga disini. Tapi apa daya, lihat materi kuliahnya saja aku sudah berniat untuk bunuh diri (hehehehe gak sampe segitunya sih). Ngobrol ngalor ngidul, dapat masukan dari Onie mengenai ini dan itu sampai akhirnya ada satu kalimat dari Onie yang membuat aku memutuskan untuk ambil Lingusitik. Dia bilang: "Kalau memang faktanya Linguistik lebih jelas jenjang karirnya, ya ambil itu aja Rol. Kalau nanti sudah dijalanin aku yakin kamu pasti nemu selanya dimana kamu bisa survive dari itu semua no matter how hard it is" (intinya si begitu walaupun saduran kalimatnya tidak sama plek sama aslinya hehehe). Aku rasa itu ada benarnya. Sama juga seperti belajar bahasa Jerman. Dulu aku sama sekali tidak punya keyakinan kalau suatu saat bisa ngomong fasih dengan bahasa Jerman (bahkan sampai sekarang kadang masih pesimis hehehe), tapi toh sedikit demi sedikit bisa juga ngomong yang gampang-gampang (ada juga dong hasilnya kursus mahal-mahal hehehe). So aku rasa aku akan ambil Linguistik untuk Master-ku nanti. Universitasnya juga sudah ketemu, kalau tidak di Eichstätt ya di Regensburg. Semoga sih dapet yang di Eichstätt karena jaraknya dekat, jadi bisa menghemat ongkos kereta hehehe. Let's see how it works and I'll just keep my fingers crossed and hope I can make it! Cheers!

PS: And the Music of my Life for this week is dedicated to you, my dear friend,Leonardus Onie Wiranda. Thanks for being such a helpful person (btw, aku grabbed photonya ya , Mas!). Miss you, bro!
Yann Tiersen-Summer 78 (OST Goodbye Lenin)

2 comments:

Anonymous said...

Yang mana aja lah yang terbaik, aku selalu mendoakan, ahik ahik... m

Anonymous said...

aha...aha...aha...aha aha aha