Eric: viele Sterne (banyak bintang)
Carol: hmmm
Eric: iiiinnniiii (maksudnya manggil aku Carolin, bukannya bilang ini dalam arti bahasa indonesia loh hehehe)
Carol: hmmm
Eric: innniiii (manggil lagi nih ceritanya, minta tolong ditempelin)
Carol: Was ist das? (apa itu?)
Und...hier...da (dan...ini...ya)
Wie viele Sterne hast du? (kamu punya berapa banyak bintang?)
Eins, zwei...drei, vier, fünf und... sechs, sieben, acht und... (ini berhitung satu sampai delapan, dan...)
Eric: neun (sembilan)
Carol: neun Sterne
Eric hat neun...
Eric: hat neun Sterne
Carol: ja, genau
Aku ketemu Eric ini tahun lalu. Dia ini anaknya adiknya Steffen (jadi calon ponakan ceritanya hehehe). Awal dia lihat aku ya agak takut-takut gitu deh. Mungkin kayak kita kalau lihat alien kali ya hehehe. Tapi tidak lama dia sudah mulai berani ngajak aku main, walaupun aku sama sekali gak ngerti dia ngomong bahasa apa dan dia juga gak ngerti aku ngomong apa. Maklum dia waktu itu masih belum lancar ngomongnya dan aku juga masih banyak pake bahasa Inggris. So, jadilah "Lost in Translations". Tahun ini datang lagi aku pikir dia bakalan lupa sama aku tapi ternyata tidak loh. Dia masih ingat namaku dan dia langsung manggil-manggil gitu deh, walaupun kadang ga jelas antara si Iin atau Carolin. Omanya ngajarin dia manggil aku Tante Carol (dengan lafal Karol, kayak bahasa Indonesia) tapi dia malah kesusahan. So jadilah aku dipanggil dengan lengkap dan malah kelebihan...Karolina (dengan lafal Indonesia). Ya bahasa Jerman alphabetnya dibaca hampir sama kok dengan bahasa Indonesia, jadi tidak begitu ribet.
Dia suka banget ngajak main kejar-kejaran. Kalau aku dateng yang seneng ya dia sama Omanya (mamanya Steffen), karena si Oma sudah capek dan dianya gak capek-capek jadinya tugas mengejar gantian aku deh. Mau mati rasanya sampai aku kehabisan napas tapi dianya masih segar bugar!!! Kalau aku bilang: "ich möchte ausruhen" (aku mau istirahat), eh dia langsung merengek dan bilang: "nochmal...nochmal" (alias:lagi...lagi). Tapi aku seneng-seneng aja kok main sama dia. Anaknya pintar dan aku sama dia banyak belajar bahasa Jerman bareng hihihi. Apalagi buat partner ngapalin artikel benda-benda dalam bahasa Jerman yang susahnya minta ampun. Eric ini kesayanganku pokoknya. Sayang saat ini mamanya (adiknya Steffen, Katrin) dan papanya (Robert) lagi ada masalah dan untuk saat ini mereka memutuskan untuk tidak berhubungan (tapi masih tinggal satu apartemen sih...yak apa toh...ga ngerti deh!). Bagi yang tahun lalu pernah baca blog-ku pasti sudah tahu tentang Katrin dan Robert ya. So saat ini Eric pun banyak menghabiskan waktu di tempat Omanya. Coba saja kalau aku tinggal di dekat situ juga dan tidak sibuk sama sekolah, pasti aku juga mau nampung dia.
Aku sih juga sering sharing sama Steffen mengenai adiknya. Maksudku biar kita bisa sama-sama belajar dari masalah orang lain (bukannya nyalahin, mencaci ataupun bermaksud mencampuri urusan ya). Kalau sudah begini kan yang kasihan anak juga, jadi korban padahal dia tidak tahu apa-apa. Untungnya mama papanya Steffen juga selalu support si Katrin untuk bisa rukun lagi sama Robert, tapi ya keputusan akhir ada di tangannya. Hm padahal banyak pasangan yang susah payah usaha buat dapat momongan ya. Kalau sudah begini kadang aku kasihan lihat si Eric. Ya mungkin sekarang dia masih ga ngerti, so dianya happy happy aja tuh kalau ditinggal di tempat Omanya, sedangkan mamanya harus kerja dari pagi sampai malam.
Buat Easter ini aku dan Steffen sudah nyiapin hadiah buat dia, juga buat ulangtahunnya nanti loh. Omanya bilang kalau dia mau DVD-nya "der Maulwurf" (yang mau sebenarnya Eric apa Oma sih???), so kita cari deh filmnya dan malahan kita sudah dapat. Moga-moga ya Eric senang sama hadiahnya. "Eric, du bist mein Schatz!"
No comments:
Post a Comment